Yisti Yisnika dan Oclo: Kisah Inspiratif Anak Muda Membangun Brand dari Nol

INFO OPPORTUNITY.ID-Di tengah ketatnya persaingan dunia kerja dan tingginya angka pengangguran di kalangan muda, banyak anak muda Indonesia tidak lagi memilih untuk berdiam diri menunggu kesempatan. Sebagian dari mereka justru memilih untuk menciptakan peluang dengan tangan mereka sendiri. Salah satu contoh nyata dari semangat ini adalah Yisti Yisnika, pendiri brand fesyen Oclo, yang sukses membangun bisnisnya sejak usia 19 tahun.

Perjalanan Yisti dimulai saat ia masih duduk di bangku kuliah. Dengan modal yang sangat terbatas—hanya kuota internet dan koper bagasi—ia memulai bisnis jasa titip (jastip) pakaian dari berbagai UMKM lokal. Keuntungan yang diperoleh pada masa itu memang belum besar, namun semangat belajar dan keberaniannya untuk mencoba menjadi modal utama dalam menapaki jalan kewirausahaan.

“Saya memulai dari coba-coba, tapi saya percaya hasil akan datang kalau kita konsisten dan tidak malu belajar. Mulai aja dulu, dari yang kecil,” ujar Yisti.

Pengalaman menjadi pelaku jastip memberikan Yisti banyak pelajaran, terutama tentang pola konsumsi dan tren produk fesyen. Pengetahuan inilah yang kemudian menjadi fondasi kuat saat ia memutuskan untuk merintis brand fesyen sendiri, yang kemudian diberi nama Oclo—sebuah nama yang dipilih karena terdengar solid, mudah diingat, dan fleksibel untuk pengembangan produk di masa depan.

Oclo hadir dengan filosofi menghadirkan pakaian sopan, nyaman, dan stylish untuk perempuan usia 16 hingga 40 tahun. Produk-produknya mencakup blouse, celana, outer, hingga hijab, dengan ciri khas desain yang wearable, timeless, dan tetap menjaga kualitas. Bahkan, dalam satu pekan, Oclo mampu merilis hingga 25 model baru—sebuah pencapaian yang menunjukkan daya inovasi dan konsistensi tinggi dalam produksi.

Kesuksesan Oclo tidak hanya bertumpu pada kreativitas produk, tetapi juga strategi digital yang dijalankan secara optimal. Yisti aktif memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce seperti Shopee untuk membangun branding sekaligus mendongkrak penjualan. Di saat yang sama, ia juga mengembangkan sistem operasional yang rapi dan terstruktur, memungkinkan bisnisnya tumbuh secara organik dan berkelanjutan.

Namun, lebih dari sekadar mencari keuntungan, sejak awal Yisti telah menanamkan visi pemberdayaan dalam bisnisnya. Saat ini, Oclo telah melibatkan lebih dari 90 talenta lokal dalam proses produksinya—mulai dari desainer, penjahit, hingga tim operasional.

“Ke depannya, saya terus berkomitmen memberdayakan talenta lokal, menjadikan pertumbuhan bisnisnya selaras dengan pemberdayaan komunitas di sekitarnya,” tutur Yisti.

Kisah Yisti Yisnika adalah bukti nyata bahwa usia muda bukanlah halangan untuk memulai usaha. Justru di usia inilah energi, kreativitas, dan keberanian untuk mengambil risiko menjadi aset paling berharga dalam membangun masa depan.

“Tak perlu menunggu sempurna untuk memulai. Kadang, keberanian untuk melangkah lebih penting dari segalanya,” pungkasnya.

Video Pilihan dari INFOBRAND TV
DISCLAIMER
Media INFO OPPORTUNITY tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan Kerjasama bisnis.

Member of:

Supported By: