Kontribusi Usaha Syariah Kian Menguat, Usahawan Bidik Konsumen Muslim Premium

INFO OPPORTUNITY.ID-Pertumbuhan ekonomi berbasis syariah di Indonesia terus menunjukkan tren positif. Kontribusi usaha berbasis prinsip syariah terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Tak hanya menyasar kebutuhan dasar umat, para pelaku usaha kini juga mulai mengincar pasar muslim kelas atas dengan produk dan layanan premium.

Dalam beberapa tahun terakhir, geliat wirausaha syariah semakin terasa di berbagai sektor. Banyak pelaku usaha yang fokus memproduksi kebutuhan masyarakat muslim seperti makanan halal, busana muslim, perlengkapan ibadah, hingga jasa perjalanan haji dan umrah. Di sisi lain, industri keuangan syariah juga menunjukkan perkembangan pesat, meskipun skala pertumbuhannya masih di bawah sektor keuangan konvensional.

Menurut data Kementerian Keuangan, kontribusi aktivitas usaha syariah atau AUS (Aktivitas Usaha Syariah) terhadap PDB terus mengalami peningkatan. Pada triwulan II tahun 2022, kontribusi AUS tercatat sebesar 45,66 persen dari total PDB nasional, naik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 44,13 persen. Kenaikan berlanjut pada triwulan II tahun 2023 menjadi 46,71 persen, dan kembali meningkat ke 47,05 persen pada triwulan II tahun 2024. Data tersebut mencerminkan semakin kuatnya peran ekonomi syariah, baik dari sisi produksi maupun pembiayaan.

Sektor keuangan syariah turut menjadi penopang utama pertumbuhan ini. Hingga akhir Desember 2024, total aset keuangan syariah mencapai Rp9.927 triliun, tumbuh 11,8 persen secara tahunan. Kontribusinya terhadap PDB mencapai sekitar 45 persen. Dari total tersebut, aset perbankan syariah tercatat Rp980,3 triliun atau meningkat 9,9 persen dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu, aset industri keuangan nonbank (IKNB) berbasis syariah mencapai Rp387,2 triliun, tumbuh pesat sebesar 20,5 persen.

Tren positif tersebut menandakan meningkatnya permintaan terhadap produk dan layanan berprinsip syariah. Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya produk halal dan sesuai syariah makin tinggi, seiring dengan tersedianya inovasi produk yang lebih beragam dan modern. Fenomena ini juga melahirkan banyak pelaku usaha baru yang memfokuskan diri pada segmen muslim kelas menengah ke atas. Produk-produk syariah berlabel premium kini semakin digemari, terutama di kalangan konsumen yang loyal terhadap nilai-nilai islami dan gaya hidup modern.

Salah satu contoh sukses pelaku bisnis di sektor ini adalah Desy Suryani, pendiri sekaligus CEO Mooeishop, brand fashion muslim kelas premium. Memulai usahanya dari rumah di kawasan Tangerang Selatan tanpa modal sepeser pun, kini Mooeishop dikenal luas sebagai produsen busana muslim dan perlengkapan ibadah eksklusif. Perusahaan yang dirintis Desy juga menjadi pemasok berbagai produk seserahan dan perlengkapan acara pernikahan, termasuk untuk kalangan selebritas.

Kisah sukses seperti Desy menunjukkan bahwa potensi bisnis berbasis syariah tidak hanya terbatas pada segmen pasar konvensional, tetapi juga mampu menembus ceruk pasar premium. Dengan dukungan inovasi produk, peningkatan literasi keuangan syariah, serta dukungan kebijakan pemerintah, ekonomi syariah diproyeksikan akan menjadi salah satu pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional di tahun-tahun mendatang.

Video Pilihan dari INFOBRAND TV
DISCLAIMER
Media INFO OPPORTUNITY tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan Kerjasama bisnis.

Member of:

Supported By: