Waralaba Etis Jadi Fondasi Pertumbuhan Kewirausahaan Nasional
INFO OPPORTUNITY.ID– Bisnis waralaba kerap dianggap sebagai jalan pintas untuk memulai usaha. Model bisnis ini menawarkan kemudahan karena sistem sudah teruji, manajemen jelas, serta merek yang telah dikenal pasar. Tidak heran jika waralaba menjadi salah satu motor pertumbuhan kewirausahaan di berbagai negara.
Namun, di balik kemudahan itu, masih banyak praktik yang merugikan mitra (franchisee). Mulai dari kurang transparannya informasi, biaya yang tidak jelas, hingga standar operasional yang tidak konsisten. Kondisi ini memunculkan konsep ethical franchising atau waralaba etis, yang diyakini mampu menciptakan iklim bisnis lebih adil, transparan, dan berkelanjutan.
Menteri Perdagangan RI Budi Santoso menegaskan pentingnya waralaba sebagai pintu masuk kewirausahaan nasional. Saat ini, rasio kewirausahaan Indonesia baru mencapai 3,35%, jauh tertinggal dari negara maju yang berada di kisaran 10–12%.
“Kalau kita ingin menjadi negara maju, salah satunya yang harus didorong adalah kewirausahaan. Franchise bisa menjadi pintu masuk karena model bisnisnya sudah teruji, manajemennya jelas, dan biayanya relatif efisien,” ujarnya.
Meski begitu, Budi menekankan bahwa franchise harus dijalankan dengan prinsip etis. Artinya, bukan hanya mengejar keuntungan, tetapi juga memberi kepastian dan keadilan bagi mitra maupun konsumen.
Konsep ethical franchising inilah yang diharapkan dapat menjadi fondasi pertumbuhan bisnis waralaba Indonesia. Dengan penerapan prinsip transparansi, keadilan, serta tanggung jawab, franchise tidak hanya berkembang secara kuantitas, tetapi juga memberi kontribusi nyata terhadap pembangunan ekonomi nasional.
