Timedoor Academy: Pilihan Bisnis Sekolah Coding yang Sedang Tren
FRANCHISEGLOBAL.COM-Bisnis edukasi khususnya edukasi teknologi menjadi tren yang sangat dicari belakangan ini, Timedoor Academy dapat menjadi pilihan terbaik bagi yang ingin memulai bisnis di bidang edukasi ini, dengan dukungan management, training dan sistem yang mudah. Timedoor Academy telah dipercaya oleh banyak sekolah di indonesia untuk menerapkan program coding dan digital literacy pada siswa mereka
Calon investor sudah bisa membuka Timedoor Academy hanya dengan 25Juta saja dimana biaya tersebut sudah include dengan sistem administrasi, LMS student hingga training teacher dan admin. Yuk tunggu apalagi Timedoor Academy akan membantu anda untuk membangun learning center terbaik yang ramah untuk anak-anak.
Timedoor Academy adalah lembaga pendidikan teknologi yang fokus pada coding atau pemrograman untuk anak-anak berusia 5-18 tahun. Sebagai bagian dari Timedoor Indonesia, perusahaan IT dengan pengalaman 10 tahun, kami telah berhasil menangani proyek-proyek besar dan mendapatkan kepercayaan dari ribuan klien di Jepang, Singapura, Indonesia, dan Malaysia.
Timedoor Academy menawarkan beragam kursus, mulai dari coding untuk anak-anak, Roblox, desain, coding untuk profesional, hingga pembelajaran akademis seperti matematika, bahasa Inggris, dan sains. Produk kami dikategorikan berdasarkan usia anak, memastikan kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan saat ini. Dengan mengadopsi kurikulum berbasis Jepang & Inggris, kami tidak hanya fokus pada peningkatan pengetahuan pemrograman tetapi juga memperkenalkan literasi digital dan pemahaman mendalam tentang kejahatan dunia maya.
Guru berkualitas disini, yang dilatih oleh profesional perangkat lunak kami, mengajarkan siswa cara berpikir dan bertindak seperti programmer profesional. Dengan lebih dari 10 tahun pengalaman di industri perangkat lunak, kami mengerti bahwa pemrograman bukan hanya tentang bersenang-senang. Siswa kami dipersiapkan untuk menjadi programmer kecil yang profesional, terbukti dengan kepercayaan dari 10.000 siswa di 10 negara.
