Terus Menjaga Konsistensi Rasa, Coffee Shop Ini Semakin diminati Customer

Usaha di bidang food and baverage bukan barang baru bagi seorang Kama Sulaiman. Maklum pria yang kerap disapa Kama ini pernah menggeluti usaha restoran. Namun melihat pertumbuhan coffee shop semakin menggeliat menarik Kama untuk ekspansi ke usaha kedai kopi.

Karena belum memiliki keahlian dalam meracik kopi, Kama lantas menggandeng salah seorang rekannya yang berprofesi sebagai food scientist untuk bersama-sama meracik kopi yang sesuai dengan keinginannya. Setelah menentukan konsep yang ingin diusung, maka pada Februari 2013 Kama membuka usaha kedai kopi dengan brand Wake Cup Coffee di bilangan Slipi, Jakarta Barat.

Kama mengaku fokus melakukan research and development di tahun pertama menjalankan Wake Cup Coffee baik soal racikan, hingga mengatur management store. Tak heran meski banyak permintaan untuk menjadi Terwaralaba Wake Cup Coffee, namun saat itu Kama belum berani membuka kerja sama franchise.

Baru di tahun kedua usahanya yaitu awal 2015 Kama mulai memberanikan diri membuka kerja sama waralaba Wake Cup Coffee setelah sebelumnya merumuskan SOP (standard operating procedure), hingga mengurus semua perizinan yang diperlukan untuk mewaralabakan sebuah usaha. Kini Wake Cup Coffee telah memiliki 7 gerai yang tersebar di Jakarta, Cirebon, Purwokerto.

Wake Cup Coffee menawarkan suasana yang cozy bagi pelanggan dan kopi berkualitas tinggi. Kama mengaku menggunakan campuran (bland) kopi Arabika dan Robusta untuk menyesuaikan rasa agar dapat diterima masyarakat local maupun ekspatriat yang suka kongkow di kedai kopi.

Wake Cup Coffee menawarkan berbagai varian menu kopi seperti Black Coffee, Cappuccino, Caramel Machiatto, Mochachino, Single Espresso, Expresso Machiatto, Caramel Latte, Green Tea Latte, hingga Black Forest Latte. Tidak hanya menyajikan aneka makanan mulai dari Toast Bread, Chicken Salad, Croissant, Spaghetti Aglio Olio, hingga Chicken Fried Rice.

Disinggung soal persaingan, Kama mengaku persaingan di usaha kedai kopi sudah sangat ketat. Namun Kama mengaku tak gentar dengan persaingan tersebut. Menurutnya selama bisa menjaga konsistensi rasa tentu pelanggan tidak akan berpaling ke kedai kopi lain. Selain itu Kama juga memberikan layanan delivery service yang semakin memanjakan pelanggan Wake Cup Coffee.

“Selain langkah-langkah tersebut, Kami juga gencar melakukan promosi mulai dari mulut ke mulut (mouth to mouth), menyebar brosur, membuat website, hingga mengikuti pameran franchise,” ucapnya.

Pilihan investasi dalam kemitraan yang ditawarkan oleh Wake Cup Coffeeshop asal Jakarta ini sendiri ada tiga paket #investasi yaitu paket investasi Rp 175 juta, Rp 425 juta dan Rp 650 juta. Untuk paket investasi senilai Rp 175 juta, mitra akan bisnis berkonsep kedai dengan fasilitas peralatan usaha lengkap, namun hanya fokus menjual kopi dengan sistem take away dengan luas ruangan 7,5 m²−12 m².

Dan untuk paket coffee shop senilai Rp 425 juta dengan konsep kedai dengan peralatan lengkap dan mitra boleh menawarkan minuman dan makanan ringan di luar menu kopi, dengan luas ruangan 30 m²−60 m². Sedangkan paket terakhir yaitu paket coffee cafe senilai Rp 650 juta berkonsep kafe. Pada paket ini mitra berhak pula menjual makanan utama, minuman dan makanan ringan. Luas tempat usaha sekitar 60 m².

 

Video Pilihan dari INFOBRAND TV

Request Information

To learn more about Wake Cup Coffee, request information today!

DISCLAIMER
Media INFO OPPORTUNITY tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan Kerjasama bisnis.

Member of:

Supported By: