Tawarkan Kemitraan Virtual Kitchen, Resto ini Bangkit dari Pandemi

Bisnis yang berada dibawah naungan Makko Group yaitu Ayam Bebek Angsa Masak di Kuali ini menawarkan menu makanan berbahan dasar olahan daging unggas, yakni ayam, bebek, dan angsa. Ketiga bahan dasar itu memang disajikan di kuali. Peluang bisnis kuliner ayam, bebek, angsa inilah yang meletupkan janji menggiurkan.

Sang pemilik Christopher Sebastian mengatakan dirinya terinspirasi dari judul lagu anak-anak asal Nusa Tenggara Timur yang sudah sangat familiar di telinga masyarakat Indonesia berjudul Potong Bebek Angsa. Kemudian disesuaikan dengan menu makanan utama yang ditawarkan di resto tersebut.

Menurutnya menu ayam dan bebek sulit dipisahkan. Karena sudah familiar di masyarakat Indonesia, sehingga memiliki potensi bisnis yang sangat menjanjikan. Produknya pun bukanlah produk musiman karena telah menjadi salah satu menu yang sering dikonsumsi masyarakat secara umum, dan tidak akan ada matinya.

“Biasanya produk kuliner yang ngetren atau viral itu bertahan musiman hanya satu tahun atau maksimal tiga tahun. Kalau produk ayam dan bebek ini dia tidak terpengaruh musim karena sering dikonsumsi baik pagi, siang, sore, ataupun malam, market-nya pun sangat besar sehingga peluangnya pasti akan besar,” ujarnya.

Selain menu ayam dan bebek, di resto ini juga menawarkan angsa. Pasalnya di resto sangat jarang dijumpai menu tersebut. Angsa sendiri biasa dinikmati di restoran-restoran atau hotel ternama dengan harga yang cukup tinggi.

Uniqe selling di resto ini terletak pada kualitas produk, tak heran jika bisnis ini bisa bersaing dengan kompetitor yang ada.

Untuk mengembangkan bisnis restonya, Christoper membuka peluang Kerjasama franchise selain menawarkan paket gerai resto, pihaknya juga menawarkan paket virtual kitchen dengan investasi Rp30 juta. Artinya, para mitra tidak perlu menyewa toko atau ruko sebab bisnis tersebut bisa langsung dijalankan dari rumah.

“Kami memang sudah menawarkan kemitraan virtual kitchen sebelum covid. Dan ternyata saat pandemi, system virtual kitchen ini lebih jalan dan memang sekarang sedang bagus-bagusnya. Ini bisa menjadi peluang bagi masyarakat yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan di masa pandemi,” ujarnya.

Untuk paket virtual kitchen ini, pihak manajemen akan memberikan pelatihan kepada para mitra tidak hanya terkait dalam hal penyajian makanan saja tetapi juga proses pemasaran, termasuk bagaimana caranya agar bisa unggul di system pencarian Gofood maupun Grabfood, semua akan diajarkan secara detail oleh manajemen pusat.

Pasalnya, untuk virtual kitchen ini sangat mengandalkan penjualan secara online. “Kalau untuk virtual kitchen ini, bisa BEP juga dalam kurun lima hingga enam bulan bahkan bisa lebih cepat juga,” ungkapnya.

Selain menjual melalui Grabfood atau Gofood, para mitra juga bisa menawarkan produknya melalui marketplace pasalnya saat ini Ayam Bebek Angsa Masak di Kuali juga memiliki paket frozen food sehingga konsumen juga bisa menikmati langsung dari rumah.

“Kami sebagai manajemen pusat juga tentunya sangat aktif memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan bisnis. Tidak hanya melalui instagram tetapi juga Facebook, Youtube, dan lain sebagainya, termasuk mengendorse public figure dan para vlogger maupun blogger,” tuturnya.

Sejak berdiri pada 2018 hingga saat ini, Ayam Bebek Angsa Masak di Kuali telah memiliki 25 cabang dan rencananya akan bertambah sekitar 10 hingga 15 cabang lagi sehingga targetnya bisa mencapai hingga 35 sampai 40 gerai.

 

Video Pilihan dari INFOBRAND TV

Request Information

To learn more about Ayam Bebek Angsa Masak di Kuali, request information today!

DISCLAIMER
Media INFO OPPORTUNITY tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan Kerjasama bisnis.

Member of:

Supported By: