Tawarkan 2 Konsep Kemitraan, Bisnis Ini Kian dikenal Masyarakat Indonesia

Bagi pecinta kuliner tentu sudah familiar dengan bisnis kuliner berbahan utama ayam goreng, apalagi olahan ayam ini menjadi salah satu menu favorit masyarakat Indonesia. Namun kuliner berbahan dasar ikan seperti fish and chips saat ini juga sedang naik daun.

Sayangnya menu berbahan ikan seperti fish and chips ini memiliki harga yang cukup mahal dan umumnya hanya ditemui di restoran-restoran besar. Nah, saat ini sudah ada brand kuliner yang menawarkan menu berbahan dasar filet ikan namanya Ngikan Yuk!

Konsep yang ditawarkan Ngikan Yuk ini cukup sederhana yakni filet ikan goreng tepung crispy yang disajikan dengan nasi liwet dan sambal khas Nusanatara yang menggugah selera seperti sambal matah, acar kuning, oseng mercon hingga sambal woku.

Proses pengemasan dan branding-nya pun dibuat sangat kekinian dengan harga jual terjangkau mulai Rp19.000 sehingga menarik bagi masyarakat.

Sejak awal pendiriannya, Muhammad Ikra sang pemilik usaha tidak menjalankannya sendiri. Dia sengaja menggandeng sejumlah partner yang memang memiliki keahlian di bidangnya masing-masing sehingga usahanya dapat berkembang dengan cepat.

 “Dari awal kami memang ingin Ngikan bisa cepat dikenal masyarakat Indonesia, maka diputuskan agar Ngikan ini gampang dibuat dan gampang di-franchise-kan karena visinya memang ingin 'mengikankan' Indonesia,” tuturnya.

Karena mengusung konsep franchise, maka Ikra menggandeng sosok yang memang andal di bidang franchise development yakni Hendy Setiono, Founder dan CEO Baba Rafi Enterprise. Selain itu, agar usaha yang dijalankan ini dapat dengan cepat dikenal masyarakat maka dia pun berpartner dengan influencer yang juga memiliki usaha di bidang kuliner.

Sebelum benar-benar membuka usaha Ngikan Yuk, pihaknya telah lebih dahulu melakukan proses R&D selama beberapa bulan untuk memastikan bahwa produk yang diluncurkan dapat diterima masyarakat.

Benar saja,  meski bisnis ini baru didirikan pada Oktober 2019 lalu, Ngikan Yuk sudah memiliki lebih dari 200 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Adapun 90% di antaranya merupakan gerai yang dikembangkan mitra dengan rata-rata omzet per gerai sekitar Rp80 juta hingga Rp200 juta, bahkan sebelum pandemi ada yang mencapai Rp400 juta per bulan.

Ada 2 konsep Kemitraan yang ditawarkan bagi para mitra yang ingin bergabung pertama Franchise regular. Artinya semua biaya operasional di-handle langsung oleh mitra. Konsep ini tentu cocok bagi calon mitra yang ingin pindah kuadran dan benar-benar serius dalam menggarap usahanya.

Kedua konsep autopilot. semua proses operasional ditangani langsung oleh tim dari Ngikan Yuk, sedangkan mitra hanya tinggal menerima laporan hasil perbulan. Konsep ini cocok bagi mitra yang ingin usaha tapi tidak mau menjalani sendiri karena keterbatasan waktu.

“Sebab mengoperasikan restoran itu tidak semudah yang terlihat, banyak aspek yang perlu diperhatikan agar usaha yang dijalankan profitable,” tuturnya.

Bagi yang ingin bergabung menjadi mitra Ngikan Yuk, maka perlu mempersiapkan investasi sekitar Rp300 juta sudah termasuk  franchise fee selama 5 tahun. Para mitra juga bisa memilih untuk berjualan langsung di ruko atau melalui food container.

Jika di food container, maka semua sudah disediakan sehingga tinggal jualan, sedangkan untuk di ruko perlu dilakukan penyesuaian desain interior. “Investasinya sama Rp300juta tapi kalau yang diruko ini ada chasback untuk mereka beli perlengkapan, desain, dan furnitur. Jadi hitungannya Rp300 juta itu sudah full furnished bagi yang di ruko, tapi di luar biaya sewa,” ujarnya.

Video Pilihan dari INFOBRAND TV
DISCLAIMER
Media INFO OPPORTUNITY tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan Kerjasama bisnis.

Member of:

Supported By: