Resto Konsep Katsu Khas Negeri Sakura yang Menawarkan Peluang Franchise

FRANCHISEGLOBAL.COM-Program kemitraan atau franchise dalam beberapa tahun terakhir ini sedang ramai di geluti oleh para pelaku usaha. Para pemilik brand berlomba untuk menawarkan paket program kemitraan kepada semua orang yang tertarik untuk memiliki usaha tersebut.

Peraturan Pemerintah Nomor 42 tahun 2007 yang mengatur terkait ketentuan penerbitan surat tanda pendaftaran waralaba (STPW) telah direvisi, hal ini  demi memajukan bisnis waralaba (franchise) nasional.

Syarat minimal lima tahun pelaku usaha mikro menjalankan bisnis usahanya sudah tidak relevan lagi dengan kondisi kewirausahaan dalam negeri saat ini. Berdasarkan kajian bersama para pihak asosiasi, syarat tersebut dianggap justru menjadi penghambat keinginan pelaku usaha mikro dalam negeri menjalankan skema bisnis waralaba.

Salah satu brand yang mulai berani membuka program kemitraan adalah restoran Katsunyaka. Restoran yang berasal dari kota Bandung ini

Katsunyaka sendiri adalah resto berkonsep jepang yang menawarkan produk dengan menu utama katsu.

Mengenai alasam mulai berani membuka program kemitraan , Rinus Mesakh Saragih selaku salah satu pemilik katsunyaka mengatakan bahwa restoran katsunyaka ingin hadir di seluruh Indonesia karena selama empat tahun berdiri telah mendominasi kuliner katsu di kota Bandung dan Semarang dengan total outlet sebanyak empat outlet.

"Kita tidak lagi Hidden Gem , konsep kita telah berubah lebih ke family resto, maka dari itu kita membuka program kemitraan agar semua orang bisa memiliki brand katsunyaka " ungkap Rinus dalam keterangan resminya.

Harga yang ditawarkan untuk memiliki brand tersebut senilai satu milyar, dimana rincian tersebut adalah biaya lisensi brand, pembangunan tempat, SDM, bahan baku produk,peralatan masak dan makanan. Rinos menargetkan dalam jangka waktu 22 bulan bisa kembali balik modal, hal ini karena besarnya pasar konsumen resto berbahan dasar katsu.

Selain itu dirinya pun mengatakan bahwa pihak yang ingin memiliki usaha tersebut akan menjadi investor pasif, ini didasari karena yang mengelola semua nya dari pihak Katsunyaka.

"Jadi sistemnya autopilot, menjadi investor pasif, hanya menerima laporan keuangan dan laba setiap bulanya " ujarnya.

Selama pameran berlangsung cukup banyak konsumen yang menghadiri booth katsunyaka.

"Kita bersyukur pernah  mengikuti event pameran hal ini tentu saja  menjadi langkah yang bagus untuk menggaet calon investor yang tertarik memiliki restoran katsunyaka, " ungkapnya.

 

 

Video Pilihan dari INFOBRAND TV
DISCLAIMER
Media INFO OPPORTUNITY tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan Kerjasama bisnis.

Member of:

Supported By: