Produk Berkualitas dengan Layanan Prima, Kunci Sukses RFC
Salah satu bisnis franchise yang dinilai akan tetap bertahan dan tidak pernah ada matinya adalah bisnis kuliner fried chicken. Tidak hanya untuk franchise kelas atas seperti McD, KFC atau CFC dan lainnya, franchise ayam goreng gerobakan dengan investasi minim pun memiliki pangsa pasarnya sendiri dan peluang yang menjanjikan.
Tak heran meskipun bisnis fried chicken ini kian menjamur di pasaran, akan tetapi bisnisnya iniakan tetap tumbuh dan tak pernah mati. Tradisi konsumsi ayam goreng di Indonesia sudah mandarah daging. Jadi meskipun pemainnya banyak marketnya pun tak habis begitu saja, oleh karena itu prospek bisnis fried chicken ini prospeknya sangat bagus.
Seperti halnya dengan RFC (Rocket Fried Chicken) yang berdiri sejak 2009, awalnya sang pemilik Bhakti Desta Alamsyah meluncurkan Rocket Coffee di Dago, Bandung. Coffeshop yang ia gunakan sebenarnya sebagai tempat berkumpul baik dengan klien, selebriti, dan siapapun.
“Sebelumnya saya juga membuat majalah bernama Rocket Magazine, serta Rocket Chicken di Jalan Jalaprang kelak disingkat RFC. Rocket Coffee saya pakai sebagai arena untuk mengumpulkan gagasan-gagasan dengan berbagai kenalan saya. Konsep coffee shop yang saya gunakan mirip dengan kopi ternama, “ujarnya.
Bhakti menjelaskan bahwa bisnis fried chicken memang tak terdampak dalam kondisi apapun. Dalam artian bisnis ini tahan banting, Tak kenal musim apapun sehingga minim resiko. Kunci sukses RFC adalah terletak pada manajemen aplikasi bisnis yang terkoneksi dari bagian operasional hingga ke bagian finance.
Melihat perkembangan RFC sangat baik, jika diamati pertumbuhan bisnis ini 80% masyarakat menyukai ayam goreng. Lantas bagaimana dengan franchisee?, tentu saja dengan pembagian Profit 30% opex 25% hpp 40% ibadah 5%.
RFC mempunyai varian menu seperti fried chicken, Fried Rice, French Fries, Burger, Hot Dog, Spaghetti, Hot and Cold Beverage (Milo - Cappucino - Moccacino – Milkshake). Di RFC juga memiliki beragam topping sauce ala american, asian hingga lokal. Soal harga di RFC sangat terjangkau mulai dari Rp 10ribu hingga Rp 20 ribu.
Konsep resto yang disuguhkan oleh RFC berbeda dengan resto serupa. Hal ini sang owner mengutamakan kenyamanan. Beragam fasilitas ditawarkan mulai dari game & live entertainment, instagramable, live accoustic, serta free hot spot. Tak lupa RFC juga menyediakan layanan function untuk gathering, birthday dan meeting disediakan bagi kebutuhan customer.
Bagi yang penasaran dengan paket franchise di RFC ada 2 paket. Paket pertama kios Rp 50 juta hingga Rp 100 juta. Kedua paket resto Rp 200 juta hingga 300 juta.
Hingga saat ini RFC sudah memiliki 300-an gerai, tersebar dari Natuna, Sunatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Ambon sampai Papua.
“kalaU di tanya omzet RFC berada dikisaran Rp 30 juta sampai dengan Rp 150 juta tiap bulan.
Di masa pandemi pada tahun 2020 jumlah gerai RFC sekitar 280 gerai. Dan di tahun 2021 naik menjadi 290 gerai.
Semua lingkup bisnis memang membutuhkan inovasi dan pengembangan untuk menaikkan omzet. Sama halnya yang dilakukan RFC di Departemen R&D menargetkan setiap bulan hadirkan menu varian & program baru.
“Produk kami memiliki kualitas bahan baku dan layanan terbaik dengan harga hemat, sehingga customer kita sudah hafal dengan RFC, sehingga saat ini masih eksis, “ jelas Bhakti.
Dalam hal pemasaran RFC memanfaatkan media digital seperti media sosial. Selain itu RFC juga memanfaatkan calendar of event.
Target RFC di tahun ini akan pembukaan store baru 2 gerai per bulan, hal ini dilakukan agar perkembangan bisnis yang sempet tertunda bisa tercapai di 2022.