Perjalanan Tangan Dingin Sang Pendiri Bisnis Salon Kecantikan
Kejelian dalam membangun usaha merupakan salah satu unsur keberhasilan di dalam mengembangkan bisnis. Tak perlu pusing, kebiasaan atau bahkan hobi kita sehari-hari pun bisa menjadi peluang.
Seperti halnya Trisya Suherman owner Bambu Spa ini yang gemar merawat diri ke salon. Ternyata kebiasaan inilah membuat dirinya kepincut untuk mendirikan bisnis salon kecantikan.
Salah satu salon spa yang jarang itu adalah Bambu Spa yang dikelola oleh PT Louise And Chelsea Indonesia. Bambu Spa tak bisa dilepaskan dari tangan dingin dari sang pendiri,pemilik, serta sekaligus Direktur Utama PT Louise And Chelsea Indonesia. Icha, panggilan akrab Trisya bahkan sudah memperoleh berbagai penghargaan melalui bisnis franchise Bambu Spa tersebut.
“Awalnya saya memang waktu kecil, SMP, saya sering dianggap pembantu ibu saya. Karena sosok saya ini hitam keling. Saya akhirnya sering pakai lotion, luluran di kamar mandi. Akhirnya ini menjadi hobi saya,” kata Trisya.
Icha tidak langsung memulai bisnsi spa. Sewaktu lulus dari kuliah di Universitas Bina Nusantara, Icha bekerja di Bank Lippo pada tahun 2002 (sekarang menjadi Bank CIMB Niaga). Karier Icha di Bank Lippo ini sebetulnya mulus. Ia bahkan sempat disarankan ikut program MDP agar bisa cepat menjadi pimpinan cabang. “Tetapi akhirnya saya memilih untuk keluar dan ikut berwirausaha,” ujar Icha.
Icha sempat membuka usaha butik maupun café. Sayangnya berbagai kendala membuat usahanya di kedua bidang itu tidak maksimal. Namun bekal pengalama bekerja di bank memberinya ilmu dan pengalaman untuk mengelola keuangan secara disiplin, sebuah hal yang sangat fundamental dalam mengelola usaha.
Akhirnya Icha memberanikan diri memulai bisnis Spa pada tahun 2008 dengan menggunakan kontrakan rumah toko (ruko) sebagai lokasi pertama. Ruko terletak di komplek Mutiara Taman Palem Blok A15 no.3, Cengkareng, Jakarta Barat 11730. “Sekarang ini menjadi outlet pertama kami dan menjadi center training staf kami,” jelas Icha.
Namun agar menarik banyak pengunjung, Icha sadar bahwa Spa miliknya harus memiliki kekhususan. Pilihannya jatuh menggunakan bambu sebagai alat terapi tubuh. Pilhannya menggunakan bamboo bukan tanpa alasan.
Selain unik dan jarang, bambu bisa menyimpan panas dengan baik, sehingga kehangatan yang diperlukan pada saat spa bisa diperoleh dengan maksimal. Selain itu spa dengan menggunakan bambu ini dipercaya dapat membakar lemak serta menipiskan selulit yang merupakan salah satu masalah bagi para wanita pada umumnya. Karena bambu mengandung magnesium dan selsium.
Kedua zat ini sangat berguna untuk menghaluskan kulit dan membantu moibilitas lemak yang ada pada tubuh, sehingga partikel lemak yang sudah menebal bisa perlahan-lahan menipis. Keunggulan lainnya adalah bahan alami dari bambu yang mudah menyerap racun atau polutan dalam tubuh dengan cepat.
“Tentunya bambu yang kami gunakan bukanlah sembarang bambu, namun merupakan bambu yang muda yang diolah khusus untuk kecantikan dan aman untuk tubuh,” urainya.
Saat ini jaringan franchise Bambu Spa milik Icha sudah memiliki 6 cabang selain 1 kantor pusat yang di Cengakreng. Outlet Bambu Spa kini bisa anda temukan di Sunter, Kebayoran Baru, Blok H, Depok, Bekasi, hingga Muara Bungo di Jambi. “Saat ini baru 1 di Jambi yang memang di luar Jabodetabek,” jelas Icha.
Kedepan, Icha sedang mempersiapkan proses pendirian outlet baru tahun ini Batam Centre, Pullman Legian Bali, Grand Galaxy Bekasi, Mall Puri Indah, Pantai Indah Kapuk, serta di Kota Padang dan Samarinda. “Kita upayakan bisa terwujud pada tahun ini,” tutur wanita yang juga menjadi Anggota Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) tersebut.
Icha memaparkan kini rata-rata tiap outlet Bambu Spa bisa memberikan omzet Rp50 juta perbulan – Rp100 juta perbulan. Namun kedepan, Icha menargetkan perolehan ini bisa naik jadi Rp120 juta perbulan. “Tentu kami berupaya menemukan inovasi baru serta gencar mempromosikan produk kami agar lebih diminati customer melalui penjualan langsung,” tutup Icha.