Oyika Buka Peluang Bisnis Dealer & Reseller Motor Listrik di Indonesia
INFO OPPORTUNITY.ID– Oyika menegaskan komitmennya untuk mendukung pertumbuhan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia. Salah satu langkah strategisnya adalah membuka peluang bisnis bagi pengusaha di berbagai kota dan kabupaten untuk bergabung sebagai dealer maupun reseller resmi.
Presiden Direktur Oyika Indonesia, Carl Wong, menyatakan bahwa siapa pun yang memiliki minat pada teknologi kendaraan listrik sekaligus peduli terhadap pengurangan emisi karbon dapat bergabung. “Oyika menargetkan 100 dealer pada tahun 2023, dan kami bangga telah menetapkan Electric Wheel di Bali, yang dipimpin oleh Putradarmagita, sebagai main dealer pertama kami. Kini kami sedang mencari dealer dan reseller lain di Jabodetabek serta wilayah Indonesia lainnya,” ungkap Carl Wong.
Oyika terus memperluas jangkauan, setelah sebelumnya hadir di Jabodetabek kini ekspansi dilakukan ke Bali dan Bandung. Perusahaan juga berinvestasi dalam pembangunan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di setiap kota atau kabupaten yang menjadi target. Saat ini, Oyika telah memiliki 80 titik swap station di Jabodetabek dan 20 titik di Bali, dan berencana menggandakan jumlahnya pada kuartal pertama 2023.
Tak hanya itu, Oyika memberikan dukungan bagi reseller untuk menjalin kerja sama dengan sektor logistik yang membutuhkan elektrifikasi armada. “Pertukaran baterai sangat penting bagi armada kurir dan jasa pengiriman yang membutuhkan jarak tempuh lebih jauh dari satu baterai. Inilah peluang menarik bagi mitra bisnis Oyika,” kata Carl.
Untuk bergabung sebagai dealer resmi, pengusaha cukup membeli 100 unit motor listrik Oyika. Sementara untuk menjadi reseller, cukup dengan 10 unit motor listrik. Seluruh motor listrik sudah dibundle dengan baterai pintar Oyika yang mendukung sistem battery swap serta paket berlangganan Battery-as-a-Service (BaaS) dengan harga terjangkau Rp 150.000 per bulan. Paket ini memungkinkan pengguna menempuh jarak hingga 1.800 km dalam sebulan.
Sistem ini diyakini mampu mengatasi tiga hambatan utama adopsi motor listrik: keterbatasan infrastruktur pengisian, lamanya waktu pengisian, serta mahalnya biaya pembelian baterai di muka. Melalui sistem battery swap, pengguna cukup menukar baterai kosong dengan yang penuh hanya dalam hitungan menit, tanpa perlu menunggu proses pengecasan.
Untuk memperkuat penetrasi pasar, Oyika menggandeng berbagai merek motor listrik lokal seperti Gesits, Viar, Elvindo, Selis, dan Rakata. Di tingkat global, Oyika bekerja sama dengan Niu, Smoto, Yadea, dan TailG, guna menghadirkan motor listrik dengan spesifikasi mendekati performa motor konvensional (ICE).
Putradarmagita dari Electric Wheel, main dealer Oyika di Bali, menyampaikan apresiasinya. “Oyika mengirimkan tim teknis dan penjualannya untuk mendukung kami. Bersama-sama, kami sudah membangun 20 stasiun penukaran di Bali untuk memberikan pengalaman berkendara terbaik bagi pengguna,” ujarnya.
Menurut proyeksi Kementerian ESDM dalam Grand Strategi Energi Nasional, pada tahun 2030 ditargetkan terdapat 2 juta unit mobil listrik dan 13 juta unit motor listrik di Indonesia, dengan dukungan 30 ribu SPKLU dan 67 ribu SPBKLU.
Dengan prospek tersebut, bisnis dealer dan reseller motor listrik diyakini akan menjadi peluang usaha menjanjikan sekaligus berkontribusi pada masa depan transportasi yang lebih ramah lingkungan.