Non Stop dalam Promosi, D'Cendol Kian Eksis  Hingga di Empat Negara

Berawal dari usaha restoran D'Penyetz yang dimulai di Singapura, D’cendol didirikan oleh Edy Ongkowijaya. Sejak 2008  bisnis D’Penyetz sendiri merambah ke negara-negara lain seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Myanmar, Indonesia dan Australia.

D'Cendol didirikan pada tahun 2014 di Indonesia dan saat ini juga telah berkembang ke Myanmar, Malaysia, Singapura dan Australia.

“Kami melihat bahwa ada kesamaan dalam minuman atau dessert di Asia Tenggara yaitu cendol, namun belum ada yang mengembangkan ke mancanegara seperti minuman bubble tea yang sudah mewabah. Oleh karena itu, kami meluncurkan produk dengan basis cendol ditambah topping-topping yang menarik dan cocok untuk semua kalangan,” ujar  Henry Halim Brand Owner Paragon Casa Boga.

Potensi bisnis D’Cendol saat ini masih tergolong baik, karena belum banyak yang bergerak di bidang ini secara berkelanjutan. D’Cendol juga memberikan support yang non-stop dalam hal inovasi produk, perkuat marketing secara general dan promosi-promosi agar para mitra tetap memperoleh keuntungan yang maksimal. 

Produk yang ditawarkan D’Cendol adalah minuman dan dessert berbasis cendol dengan pilihan topping yang dapat dipadukan sesuai selera pelanggan. Range harganyapun sangat terjangkau mulai dari Rp 16 ribu hingga Rp 30 ribu. 

Adapun konsep yang ada di D’Cendol dengan mengusung tagline "build your own cendol" dimana pelanggan dapat memilih berbagai topping dengan kuah santan, susu, kopi, dan ice blended coconut. Untuk tingkat kemanisan nya pun di sesuaikan dengan sesuai selera. Selain itu, ada juga pilihan Dessert Bowl, yaitu berbagai varian es campur seperti menu andalan D’Cendol Signature Bowl dan Ice Durian yang diciptakan dengan paduan topping yang menyegarkan. 

Henry menuturkan dengan menawarkan sistem kemitraan yang dimulai dari Rp 14.9 juta. Syarat yang cukup mudah, hanya mempunyai passion dalam bidang F&B dan mau menjalankan usaha tersebut sesuai ketentuan dan arahan yang diberikan agar mendapat hasil yang maksimal. 

Saat ini D’Cendol memiliki lebih dari 40 outlet dari Aceh hingga Papua. Tak hanya di Indonesia, D’Cendol juga merambah luar negeri seperti Singapura, Myanmar dan Australia.

“Di tengah pandemi kami bersyukur bahwa tetap ada perkembangan 2 gerai di Australia dan Singapura, “jelasnya.

Setiap bisnis pasti melakukan inovasi untuk menaikkan omzet dan pertumbuhan gerai. D’Cendol terus berupaya melakukan R&D dan mengikuti trend yang berlaku. Manajemen D’Cendol juga melakukan berbagai sesi food testing sebelum produk baru diluncurkan. 

“Untuk saat ini daya saing kami cukup baik dikarenakan inovasi produk dan penggunaan social media dalam upaya berinteraksi dengan pelanggan,” tandasnya. 

Untuk promosi D’Cendol sering melakukan kegiatan rutin seperti event pameran  franchise. Tak hanya itu seiring berkembangnya media digital, D’Cendol juga mempromosikan produknya via dan media Facebook juga Instagram. 

Henry menuturkan dalam memajukan minuman tradisional berbasis cendol ke kancah mancanegara agar dapat menyebar luas seperti halnya yang telah dicapai oleh bubble tea Taiwan. 

Video Pilihan dari INFOBRAND TV
DISCLAIMER
Media INFO OPPORTUNITY tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan Kerjasama bisnis.

Member of:

Supported By: