Merajai Pasar Kursus Lukis di Indonesia, Ohayo semakin Berkembang
Berdiri sejak tahun 2005, Ohayo Drawing di prakarsai oleh kedua pasangan suami istri yakni Oscar Sumarli dan Widyana Susanty. Oscar sendiri sudah menggemari kegiatan menggambar sejak di bangku sekolah. Meski tak pernah menginjak pendidikan formal dalam hal menggambar, Oscar memberanikan diri membuka sekolah gambar.
Keinginan kuatnya melakoni bisnis sekolah menggambar didasari oleh pengalaman pribadi. Ia menilai, kala itu di Indonesia masih sulit ditemukan sekolah menggambar. Lebih-lebih sekolah menggambar lokal.
Widyana Susanty, selaku co Founder Ohayo Drawing School mengatakan mulai tahun 2011, Ohayo Drawing School mulai dikembangkan dengan sistem franchise. Saat itu peminat nya sangat antusias terhadap bisnis ini, oleh karena itu Widyana memutuskan untuk menawarkan peluang franchise.
Pertimbangan dirinya mendirikan bisnis ini menurutnya sangat prospek, pasalnya saat ini belum ada sekolah lukis asli Indonesia yang mempunyai modul lengkap, pengajaran yang baik dan kelas-kelas yang lengkap.
“Dulu sekolah lukis didominasi oleh franchise asing dengan harga yang tinggi. Ohayo hadir mengisi kekosongan pasar itu dan cepat merajai pasar dengan sendirinya. Kami mengelola langsung bisnis ini dengan menangani langsung franchisee, dekorasi center, melakukan inovasi dan melakukan QC (Quality Control) center-center,” bebernya.
Kini Ohayo Drawing School mempunyai 125 center aktif di 28 kota di Indonesia hingga merajai pasar kursus lukis di Indonesia.
“Kami terus melakukan berbagai acara dan branding secara terus menerus sampai saat pandemi pun tetap membuka center baru di Jelambar Jakarta Barat, Semarang, Solo, Kediri, Karawang, Jatinegara, Taman Wisma Asri Bekasi, Gading Serpong, Pontianak dan Batam. Masih banyak daerah yang belum ada center ohayo dan itu merupakan peluang yang sangat bagus untuk diambil,”ujarnya.
Adapun layanan jasa yang ditawarkan Ohayo mulai dari kelas lukis crayon, kelas lukis manga Jepang, kelas lukis manga Korea, kelas lukis kanvas, kelas digital art dan kelas fashion design. Harga kursus di Rp.350 ribu hingga 650 ribu per bulan.
“Sebagai pemilik saya langsung turun tangan ke lapangan, kami juga adalah group pendidikan dengan 8 merek yang mempunyai preschool dan playschool montessori sendiri, jadi sangat mendukung franchisee untuk membuat education center yang lengkap dengan satu kebijakan manajemen.
Ohayo juga terus melakukan branding dengan membuat berbagai acara, workshop, pameran dan membuat afiliasi dengan berbagai komunitas international,”jelas Wanita yang memiliki hobi Travelling dan membaca ini.
Ohayo Drawing School membandrol franchise senilai Rp. 70 Juta. Widyana menegaskan utk calon franchisee wajib mempunyai lokasi sebelum join bisnis. Untuk syarat utama menjadi franchisee harus mempunyai passion di bidang Pendidikan.
Ditanya mengenai update gerai, Ohayo telah memiliki 125 center, Group kami sendiri memiliki total 225 center di 28 kota di Indonesia.
Dimasa pandemi di tahun 2020-2021 bisnis Ohayo bisa dibilang ada pertumbuhan meskipun belum signifikan, hal ini ditandai dengan adanya satu center yang bisa membuka 2-8 merek group Ohayo.
Inovasi yang sudah dilakukan oleh Ohayo salah satunya adalah mendirikan 1 kelas baru yaitu kelas fashion design Ohayo.
Daya saing bisnis ini masih tergolong minim pesaing, sehingga Ohayo masih menjadi pionir di bisnis franchise kursus sekolah Lukis.
“Dalam memasarkan bisnis kami melalui media sosial Facebook dan Instagram, pameran-pameran franchise dan berbagai kegiatan-kegiatan yang kami lakukan di mall-mall, ”pungkasnya.