Menimbang 3 Skema Franchise Supermarket Asal Korea Selatan

Bisnis waralaba merupakan bisnis yang banyak diincar karena bermitra dengan brand-brand besar. Ini tentu menarik bagi wirausaha yang ingin memupuk pendapatan tambahan tanpa perlu ribet membangun merek dari awal.

Minimarket menjadi salah satu pilihan waralaba yang menjanjikan, tak terkecuali Lotte Grosir. Ada 3 skema bisnis waralaba yang bisa dipilih oleh calon investor, yakni kios, toko, dan business to business (B2B).

Modal yang perlu dikeluarkan untuk waralaba Lotte Grosir berbentuk toko modern mulai dari Rp 85 juta. Mitra usaha Lotte tak dibebani lagi dengan biaya franchise, tanpa biaya pendaftaran, tanpa biaya bulanan, dan 100 persen keuntungan untuk mitra.

Untuk toko modern ini, simulasi laba kotor yang bisa didapat perbulan sebesar Rp 9,9 juta. Adapun laba bersih yang didapat berkisar Rp 4,9 juta sudah dipotong pengeluaran sebesar Rp 5 juta. Kios Bila tak punya dana Rp 85 juta, ada paket kios modern yang harganya tak sampai Rp 50 juta.

Ada beberapa paket yang bisa dipertimbangkan, antara lain paket hemat, paket komplit, dan paket ekonomis. Estimasi modal yang diperlukan untuk menjadi mitra kios modern paket hemat adalah Rp 14 juta.

Beberapa properti yang didapat antara lain kios modern, barang dagangan, tablet 10 inch, dispenser galon atas, kompor 1 tungku, scanner barcode, Wifi, free voucher Rp 500.000, bebas biaya franchise, POS sistem order dan penjualan, serta PPOB. Sementara estimasi modal paket komplit senilai Rp 22 juta. Dengan modal tersebut para pelaku usaha sudah mendapat kios modern ukuran 160×90×210 cm, barang dagangan, tablet 20 inch, CCTV, LCD TV, dispenser, kompor 1 tungku, dan scanner barcode.

Pelaku usaha pun mendapat kipas angin, show case, Wifi, free voucher Rp 1 juta, bebas biaya franchise, POS sistem order dan penjualan, serta PPOB. Sedangkan investasi untuk paket ekonomis Rp 5 juta dengan rincian mendapat kios modern, barang dagangan, tablet 10 inch, dispenser galon atas, kompor 1 tungku, scanner barcode, Wifi, free voucher Rp 500.000, bebas biaya franchise, POS sistem order dan penjualan, serta PPOB.

Simulasi penjualan per bulan yang bisa didapat sekitar 16 juta. Laba bersihnya mencapai Rp 3,6 juta setelah dipotong pengeluaran Rp 400.000. Laba bersih akan dibagi hasil sebanyak 30 persen untuk investor atau Rp 1 juta (dari laba bersih Rp 3,6 juta) dan bagi hasil mitra sebesar 70 persen Rp 2,6 juta.

“Lotte Grosir dan Lotte Mart  merencanakan akan membuka kurang lebih delapan gerai baru di area Jabodetabek, Jawa Timur, dan bahkan Sumatra. Terlepas kondisi pandemi yang sedang berlangsung, kami optimis untuk tetap menargetkan pembukaan gerai dan mengembangkan bisnis di Indonesia, tentunya dengan tetap mengikuti arahan dan  ketentuan yang berlaku dari pemerintah”, papar Evi Lionawan, Direktur Pemasaran Lotte Grosir dan Lotte Mart.

Evi mengatakan tentunya ditengah masa pandemi Covid-19 ini banyak tantangan yang harus dihadapi Lotte Mart dan Lotte Grosir, terutama untuk beberapa gerai di beberapa daerah dengan daya beli masyarakat yang melemah. Beberapa strategi khusus sudah disiapkan, mulai dari mempersiapkan layanan antar melalui aplikasi Whatsapp, menyediakan layanan belanja online melalui aplikasi Lotte Mart Mall dan Lotte Grosir Online, dan juga memastikan ketersediaan pasokan produk sesuai yang dibutuhkan pelanggan Lotte Mart dan Lotte Grosir.

Setelah kasus pandemi Covid-19 ini mereda, Lotte Grosir dan Lotte Mart akan segera mempercepat seluruh target pengembangan bisnis yang ada. Diharapkan pengembangan bisnis yang dilakukan dapat juga mendukung upaya pemerintah untuk menggiatkan kembali roda perekonomian di Indonesia pasca mereda atau berakhirnya pandemi ini.

 

Video Pilihan dari INFOBRAND TV
DISCLAIMER
Media INFO OPPORTUNITY tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan Kerjasama bisnis.

Member of:

Supported By: