Mengintip Kisah Inspiratif Yudha Kembangkan Lazizaa Fried Chicken
Berawal dari hobi berwisata kuliner, Yudha Setiawan memberanikan diri untuk mulai mencoba bisnis kuliner pada 2013. Pada saat itu, Yudha bergabung dengan waralaba fried chicken lokal di daerah Malang, Jawa Timur.
Sayangnya, bisnis kuliner ini hanya mampu bertahan satu tahun. Kegagalan tak membuat pria kelahiran tahun 1970 itu menyerah begitu saja. Yudha pun kembali membuka kedai fried chicken di Surabaya. Namun lagi-lagi bisnis fried chicken yang ditekuninya gagal. Kedai fried chicken Yudha hanya bertahan selama enam bulan.
“Sebagai pebisnis, jatuh bangun berbisnis sudah menjadi makanan sehari-hari yang harus dijadikan motivasi untuk bangkit, serta amunisi untuk evaluasi diri agar bisa menjadi lebih baik,” kata Yudha.
Berbekal pengalaman, ilmu wirausaha, dan peralatan dari bisnis sebelumnya, pada Agustus 2015, Yudha membuka restoran fried chicken lokal miliknya sendiri di Kota Sidoarjo yang diberi nama “Lazizaa”.
Lazizaa sendiri adalah sebuah bisnis yang saya bangun karena terinspirasi kegemaran masyarakat Indonesia yang suka mengonsumsi makanan cepat saji karena lebih praktis dan hemat waktu,” ujar sarjana teknik lingkungan lulusan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu. Ia mengatakan, nama Lazizaa terinspirasi dari seorang pembawa acara di televisi yang sering menggunakan kata “laziz” saat mendeskripsikan rasa makanan yang enak.
“Melalui Lazizaa, saya ingin menghadirkan beragam menu lezat dengan harga terjangkau yang mudah ditemui oleh masyarakat,” tutur Chief Executive Officer (CEO) PT Lazizaa Rahmat Semesta tersebut.
Untuk itu, Yudha berusaha keras menciptakan kreasi resepnya sendiri demi menghadirkan cita rasa fried chicken khas yang pas di lidah masyarakat Indonesia. Komitmen dan tekad kuat tersebut akhirnya membuahkan hasil. Berawal dari gerai sederhana di Sidoarjo, Yudha berhasil membuka lima cabang Lazizaa hanya dalam waktu empat bulan saja.
Bahkan, pada 2021 Lazizaa sudah memiliki 50 gerai yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, di antaranya Surabaya, Malang, Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, Magetan, Madiun, Ponorogo, Gresik, Bawean, Ngawi, Nganjuk, Jombang, Lamongan, Pati, Jepara, Bekasi, Tangerang, hingga Jakarta Selatan. Meski demikian, Yudha mengaku berbisnis makanan cepat saji seperti fried chicken bukanlah hal mudah. Pasalnya, sudah banyak restoran waralaba asing yang menguasai pasar sejak lama.
“Kehadiran ShopeePay di tengah pandemi ini juga sangat penting bagi para pelaku bisnis termasuk Lazizaa, sehingga kami dapat menghadirkan transaksi pembayaran nirkontak agar menjadi lebih aman dan nyaman,” ujar Yudha.