Menggoreng Laba Bebek Mropol Asal Kota Surakarta

Kuliner daging bebek digemari banyak masyarakat Indonesia. Vileo Nyoto Handoko mendirikan usaha franchise Bebek Mropol yang saat ini sukses berkembang hingga 4 outlet. Pria kelahiran Surakarta, 11 Maret 1985 ini merintis usaha Bebek Mropol sejak bulan Oktober 2018.

Saat memutuskan menjadi entrepreneur, pria yang akrab disapa Vileo ini memang ingin fokus di bidang kuliner.  Dengan modal awal usaha sebesar Rp15 juta ia memulai usaha ini dan BEP  di bulan ke-3. Saat ini Bebek Mropol memiliki karyawan sekitar 100 orang termasuk produksi central kitchen.

Bebek Mropol memiliki keistimewaan menggunakan bumbu blondo dan konsep mropol (dalam bahasa Jawa artinya rontok), daging bebek mudah dilepaskan dari tulangnya. Menu yang disajikan kuliner ayam dan bebek dengan kisaran harga Rp15.000 sampai 20.000 per porsi.

 “Tantangan dalam membangun usaha ini terutama menyajikan kuliner bebek dengan harga murah dan kualitas yang baik,” jelas Vileo yang hobi memasak.

Vileo membuka peluang franchise Bebek Mropol dengan investasi sebesar Rp 270 juta untuk kontrak selama 5 tahun. Investasi ini sudah all in termasuk tenaga kerja, renovasi, alat dan perlengkapan resto, sistem, komputer. Royalty fee sebesar 3% dari omset yang digunakan untuk membantu kontrol usaha dan promosi franchisee. Setiap outlet dapat menjual 80 sampai 100 ekor bebek/hari, dan keuntungan bersih per bulan sekitar 10 sampai 15% dari omset.

Luas area outlet yang dibutuhkan sekitar 70 meter persegi. Franchisee juga tidak perlu sewa ruko sendiri, tapi bisa kerjasama dengan salah satu toko yang buka pagi sampai sore hari. Bebek Mropol yang buka dari jam 4 sore sampai 11 malam bisa menempati halaman depan toko tersebut pada sore sampai malam hari. 

Menurut Vileo lokasi dan produk merupakan kunci kesuksesan usaha. Selain itu perlu menjaga kualitas dan Harga Pokok Penjualan (HPP), marketing serta SOP usaha. Segmen pasarnya terutama kelas menengah bawah karena harganya sangat terjangkau, dan lokasi usaha harus di tempat ramai seperti di perumahan, kantor atau sekolahan, kampus, dll. Lokasi outlet dalam satu kota diatur jaraknya sekitar 7 km antara satu outlet dengan outlet lain.

Produk yang baik dan harga sesuai menurut Vileo memudahkan bisnis ini berkembang dengan baik. Meski begitu ia pernah mengalami masa sulit dan terus berjuang mencari solusi. “Di tengah pandemi, pada bulan April usaha saya sangat terdampak namun berangsur kembali membaik. Dengan kondisi di tengah pandemi ini, dari pengalaman saya omset Bebek Mropol yang semula turun sekitar 50% bisa cepat pulih dan saat ini sekitar 70-80% omset sudah kembali seperti semula,” paparnya.

Ia pun berharap bisnis Bebek Mropol akan berkembang di seluruh Indonesia. “Untuk tetap eksis di bisnis ini kita harus selalu menjaga kualitas, harga dan promosi,” jelas ayah satu anak yang memiliki motto dalam bisnis “Makan enak nggak harus mahal.”

Video Pilihan dari INFOBRAND TV
DISCLAIMER
Media INFO OPPORTUNITY tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan Kerjasama bisnis.

Member of:

Supported By: