Menggepuk Bisnis Ayam Gepuk Pak Gembus yang Cabang nya Menggurita ke Negeri Jiran
FRANCHISEGLOBAL.COM-Lewat perusahaan PT. Gelora Muda Berjaya, Ayam Gepuk Pak Gembus (AGPG) menjelma menjadi pemain bisnis ayam dengan jaringan terbesar di Indonesia. Tidak main-main, cabang AGPG kini berjumlah 550 cabang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, bahkan sudah merambah ke Malaysia.
“Alhamdulillah saya sudah memiliki cabang yang tersebar di Indonesia,bahkan sampai ke negri tetangga, Malaysia,” ujar Rido Nurul Adityawan, Founder AYam Gepuk Pak Gembus.
Saat ini, AGPG dikenal sebagai perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan franchise dan penjualan produk ayam. “Ada pun produk yang kami jual adalah produk Ayam Gepuk Original, Ayam Krispi, dsb. Keunggulan produk kami adalah di sambal Gepuk yang memiliki ciri khas sendiri,” jelasnya.
“Untuk produk yang kami jual ke end customer kisaran harga dari 17 ribu -31 ribu, dan untuk harga franchisenya start mulai Rp 110 juta++ per tahun 2023. Mitra bisnis dapat mencapai BEP sekitar 10-12 bulan dengan target jualan minimal 100 porsi perhari,” terang Rido.
Menurutnya, ide menjual kemitraan berasal dari salah satu customer tetap AGPG yang sering makan di warung tenda, yang mana saat ini menjadi partner bisnisnya hingga kini.
Untuk pengetahuan seputar bisnis kemitraan, secara jujur Rido mengakui minim pada saat di awal bisnis . “Saya hanya bermodalkan internet untuk mencari info seputar kemitraan dan tekad untuk sukses serta kerja keras saya, saya percaya tidak ada yang sulit jika kita mau usaha dan niat baik dalam memulai usaha,” terangnya.
Dalam perjalanannya franchise AGPG mendapat respon pasar yang sangat baik. Rata-rata kinerja bisnis cabangnya saat ini berlangsung baik. Setiap bulannya selalu membuka cabang baru dengan omzet miliaran.
“Alhamdulillah cukup untuk bangun pabrik sendiri, cukup untuk bangun pesantren yang Insya Allah kami namakan Pesantren Ar Rido, yang berlokasi di Magelang dan cukup untuk menyejahterakan ribuan karyawan dan mitra kami serta untuk pengembangan Ayam Gepuk Pak Gembus ke depannya. Untuk online saja contohnya mitra kami di Jabodetabek saja memiliki omset lebih dari Rp 20 Milyar setiap bulan,” beber Rido.
Sejatinya, Rido memulai bisnis AGPG dengan modal awal Rp 19 juta. Modal tersebut didapat dari tabungan dan pinjaman temannya hasil menggadaikan kamera. Analisa usaha dilakukannya saat itu sederhana hanya analisa produk. “Kira-kira produk apa yang bisa diterima oleh semua kalangan dan dapat dikonsumsi sehari-hari, serta punya cita rasa unik yang belum pernah ada,” ungkapnya.
Diakui Rido, bisnisnya dimulai dengan modal terjangkau dan peralatan yang sederhana. Untuk alat penunjang serta bahan-bahan, ia membelinya di pasar tradisional terdekat, setiap subuh sebelum dirinya memulai jualan.
“Proses pembuatan produk pertama kali saya kenalkan ke teman-teman terdekat. Kemudian saya jual di warung tendaan kaki lima milik saya. Untuk memasarkannya di awal-awal saya mempercayai system orang dulu yaitu getuk tular atau istilah saat ini mouth to mouth dimana sistem ini minim biaya,” tuturnya.
Sejurus kemudian ia membuka usaha ayam warung tenda dengan nama Ayam Gepuk Pak Gembus di wilayah Pesanggrahan, Jakarta Barat pada Oktober 2013. “Dari usaha ini saya berharap menjadi Lokal Hero dan membantu masyarakat dengan membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya,” tekadnya.
Dalam memasarkan usahanya Rido punya cara tersendiri. Cara memasarkan bisnis yang dilakukannya adalah mouth to mouth dan memberikan penawaran free refill nasi, lalap dan sambal kepada customer dan hastag “Tentukan Pedasmu, Anda Pedas kami Puas”. “Itu yang membuat customer berani mencoba produk dan Alhamdullilah mereka suka dan dengan senang hati menyebarkan tentang enaknya produk makanan yang saya jual,” ungkapnya.
Rido mengatakan, faktor Pendukung kesuksesan bisnisnya antara lain team yang solid, managing yang profesional, mitra bisnis yang punya visi misi yang sama. “Sehingga kami memiliki mitra yang solid dan setia dengan bisnis ini. Kamipun selalu aktif berkomunikasi dengan mitra, melakukan training, konsistensi dalam produk, selalu melakukan continuos improvement dalam berbagai hal agar menjadi lebih baik dan baik lagi,” terangnya.
Meski pandemi sempat mengguncang tatanan perekonomian semua negara, Rido bersyukur AGPG bisa melaluinya dengan baik. “Alhamdullilah, kondisi pandemi telah kami lalui dengan baik, walaupun saat itu ada beberapa gerai yang tutup namun dapat digantikan juga dengan banyaknya new franchise bahkan mungkin Ayam Gepuk Pak Gembus satu-satunya franchise yang dapat menambah outletnya dengan agresif selama periode Pandemi kemarin,” ungkanya.