Meneguk Cuan Bisnis Coffee Shop Asal Kota Pahlawan
Perkembangan bisnis Kopi saat ini sedang menjamur. Pasalnya hampir bisa kita jumpai di bebagai sudut kota. Mulai dari perumahan, perkantoran, hingga di Kawasan mal dan pinggir jalan. Tak heran jika bisnis kopi ini di gandrungi oleh pelaku bisnis.
Seperti halnya Kopi Titik Koma brand kopi asal Surabaya. Dengan produk yang kuat dan nama yang mudah diingat, saat ini 35 toko kami telah tersebar di 21 kota di Indonesia.
Cerita Titik Koma dimulai dari sebuah cafe kecil sederhana di Surabaya, Titik Koma Coffee, dengan mimpi yang sederhana menginginkan masyarakat Surabaya bisa minum kopi enak layaknya brand internasional.
"Kenapa cuma Surabaya?, Semua orang di Indonesia, harus minum kopi enak, “ ujar Andrew, Founder Titik Koma.
Di tahun 2018, Titik Koma mulai melakukan penelitian panjang bagaimana cara membuat es kopi susu gula aren terbaik di Indonesia, karena Titik Koma percaya produk inilah kunci untuk mewujudkan impian Titik Koma.
“Kami berhasil membuat es kopi susu gula aren terbaik, mungkin terbaik yang ada di Indonesia, Dengan biji kopi langsung dari kebun dan petani pilihan, dipanggang oleh Roaster berpengalaman dan quality control oleh Q-Grader, akhirnya kami bisa membuat kopi yang selalu enak dan konsisten,”paparnya.
Setelah pede dengan kualitas produk, Andrew siap memperkenalkan minuman ini ke seluruh Indonesia dengan brand Kopi Titik Koma. Setelah masyarakat antusias dengan produknya, Andrew memutuskan membuka peluang usaha dengan pola franchise. Saat itu franchisee pertama berlokasi di Surabaya pada bulan Agustus 2019.
Saat Pandemi menyerbu 2 tahun lalu, Kopi Titik Koma tetap berkembang dan maju terus hingga 35 outlet di seluruh Indonesia. Nama Titik Koma mulai dikenal lantaran kopi yang enak, dan mitra Kopi Titik Koma semakin besar.
“Dengan talenta terbaik yang bisa kami temukan, kami siap maju hingga ratusan outlet berikutnya, “ kenangnya.
Signature menu Kopi Titik Koma yang lain adalah Banana Bread dan Grilled Cheese Sandwich dengan roti, keju mozzarella, dan keju cheddar yang dipanggang menggunakan waffle press.
Adapun paket investasi franchise senilai Rp 130 juta. Dari investasi tersebut franchisee akan mendapat lisensi selama 5 tahun, coffee equipment senilai Rp 70 juta, peralatan pendukung coffee shop. Ia menjelaskan untuk royalty fee franchisee dikenakan Rp 1,5 juta tiap bulannya.
Dalam tahap pembukaan grand opening, Andrew menjelaskan mekanisme grand opening. Pertama franchisee harus pencarian lokasi, kedua melakukan DP 30% dari total biaya franchise, ketiga perjanjian Kerjasama, keempat pelunasan, kelima, konsultasi lay out, renovasi, keenam renovasi, dan terakhir opening. Setelah pembukaan pihak pusat akan memberikan business development support.