Melahap Untung Kemitraan Pertama Tahu & Tempe Ridho Jaya 88 yang Menggiurkan
Boleh jadi, tahu dan tempe adalah lauk yang paling akrab di telinga masyarakat. Kedua makanan yang diolah dari kedelai itu punya penggemar dari berbagai kalangan. Hanya, sedikit berbeda, dibandingkan dengan tempe, lebih banyak kreasi masakan ataupun camilan yang dapat dibuat dari tahu.
Meski pemasok tahu sudah banyak, masih saja ada celah untuk meraup keuntungan di usaha pembuatan tahu & tempe. Namun ada yang berbeda dengan produsen tahu & tempe satu ini, ia menawarkan sistim kemitraan yang tentunya belum pernah ditemui di produsen tahu & tempe.
Salah satunya adalah Tahu & Tempe Ridho Jaya 88, berdiri di Pelaihari, Kalimantan Selatan.
“Karena tahu dan tempe merupakan kebutuhan masyarakat sejak zaman dulu sampai nanti dan tahu tempe merupakan makanan bergizi yang cocok untuk dikonsumsi pada masa pandemi,dan kebutuhan diet,” Ujar Deddy Purnomo, Owner Ridho Jaya 88.
Lalu apa yang membuat bisnis Tahu & Tempe Ridho Jaya 88 ini berbeda dari pada kompetitor?, Deddy menjelaskan di Ridho Jaya 88 ini memproduksi dengan sistem mesin modern serta bahan peralatan pembuatan Tahu & Tempe berbahan stainless, lingkungan yang bersih, pekerja yang bersih, sertifikat halal, sehingga aman untuk di konsumsi masyarakat.
Selain itu di Tahu & Tempe Ridho Jaya 88 customer tak perlu khawatir soal rasa, karena keunggulan dari produk tahunya sangat lembut. Adapun varian produk di Ridho Jaya 88 ini yaitu tahu kuning sutra uap, tahu putih, dan kuning batik. Sedangkan untuk produk tahu putih, tahu sosis, tahu goreng pong di supply ke pedagang-pedagang pentol (Bakso).
Ridho Jaya 88 membuka peluang Kemitraan bagi para investor yang tertarik dengan bisnis Tahu & Tempe ini. Selain itu Ridho Jaya 88 juga memberikan solusi bagi masyarakat yang ingin berbisnis di masa pandemic dengan minim resiko dan terkendali skill.
“Managemen kami siap mendampingi hingga berhasil, dan kami pertama pabrik tahu yang membuka peluang kemitraan cabang, paket kemitran mulai Rp 200 juta untuk kapasitas produksi 5 kwintal per hari dan Paket Rp 250 juta untuk kapasitas produksi 1 ton per hari, biaya tersebut sudah termasuk mesin, training namun diluar bangunan,” jelasnya.
Ditanya mengenai potensi bisnis menurut Deddy, bisnis ini optimis jangka panjang, mengingat bisnis tahu dan tempe ini sudah menjadi kebutuhan sehari-hari, sehingga untuk bisnis ini sangat berpeluang dan tahan krisis.
“Alhamdulillah untuk omset minimal dengan rata rata per hari produksi 2 kwintal atau menghasilkan Rp 6 juta per hari, maka jika 26 hari kerja omset kurang lebih Rp 158 juta dengan margin kurang lebih Rp 40 juta,” bebernya.
Hingga saat ini jumlah SDM yang ada di Ridho Jaya 88 berjumlah 5 karyawan dengan komposisi team produksi, 1 orang admin, 1 orang manager dan 5 orang team sales
Deddy memaparkan mengapa pabrik Tahu dan Tempe nya di beri nama merek Ridho Jaya 88. Ia menjelaskan nama merek ini selain mendapatkan Ridho Allah, tentu saja agar bisnis ini jaya, selain itu kombinasi nama tersebut merupakan anak ke 3 dari sang pemilik yaitu Muhammad Ridho Rofi.
“Target kedepan Ridho Jaya 88 akan meningkatkan kualitas produk, management dan terus menumbuhkan cabang agar bisa merata secara pendistribusian produk,” pungkasnya.
Soal strategi di masa pandemi ini Ridho Jaya 88 melakukan marketing via delivery order, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir order produk di masa pandemi saat ini, cukup pesan lewat nomor yang tercantum di sosial media Ridho Jaya 88, maka pesanan pun akan sampai di depan rumah anda.