Langkah Adi Romansah: Transformasi dari Capster jadi Pemilik De cuts Salon & DaySpa
INFO OPPORTUNITY.ID-Memiliki bisnis sendiri merupakan impian banyak orang. Di Indonesia, mimpi ini kian nyata. Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 mencatat jumlah wirausahawan telah menembus angka 56 juta. Salah satunya adalah Adi Romansah, pemilik De’cuts Salon & DaySpa, yang merintis usahanya sejak 2016.
Namun, bagi Adi, motivasinya tidak sekadar soal membuka usaha. Sejak awal, ia menyimpan cita-cita lebih besar: menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain.
Dari Informatika ke Dunia Rambut
Saat kuliah di jurusan Informatika, Adi aktif mengikuti seminar kewirausahaan. Dari sanalah muncul tekadnya. “Saya ingin suatu hari bisa punya usaha yang juga memberdayakan orang lain,” ungkapnya.
Meski berlatar belakang teknologi, jalur karier yang ia tempuh justru berbeda. Setelah lulus pada 2010, ia memilih bekerja sebagai juru potong rambut (capster) di berbagai salon, dari skala kecil hingga ternama di Jakarta. Enam tahun profesi itu ia jalani, bukan hanya untuk mencari nafkah, tapi sebagai proses belajar.
“Buat saya, jadi capster waktu itu bukan sekadar kerja, tapi investasi pengalaman,” kenangnya.
Percobaan Pertama Gagal, Belajar Ulang
Akhir 2016, Adi mencoba membuka barbershop di kawasan Jakarta Barat. Sayangnya, usaha itu tak bertahan lama. “Setelah enam bulan berjalan, saya tutup karena pemasukannya lebih kecil dibandingkan saat saya masih bekerja di salon,” ujarnya.
Dari pengalaman itu, Adi menyadari perbedaan mendasar antara bisnis barbershop dan salon. Ia pun merancang ulang strateginya: mencari lokasi yang lebih potensial, merekrut tim, serta merancang konsep layanan yang matang.
“Tantangan terbesar adalah sabar. Bisnis itu tidak langsung untung, apalagi besar,” jelasnya. Di tahun yang sama, ia resmi membuka De’cuts Salon & DaySpa di Kalideres, Jakarta Barat.
Layanan Lengkap, Jam Operasional Fleksibel
Dengan modal pengalaman enam tahun, Adi menghadirkan layanan berbeda. Selain potong rambut, De’cuts menyediakan perawatan rambut lengkap, termasuk Keratin treatment yang jadi favorit pelanggan. “Saya ingin pelanggan merasa nyaman dan punya banyak pilihan perawatan di satu tempat,” tambahnya.
Mayoritas pelanggan De’cuts adalah pekerja kantoran. Untuk menyesuaikan jadwal mereka, jam operasional diperpanjang hingga pukul 9 malam. Adi juga menambahkan biaya Rp25.000 untuk kunjungan setelah jam 6 sore, yang diberikan sebagai kompensasi bagi karyawan. “Kebanyakan pelanggan datang malam atau akhir pekan, jadi kami sesuaikan jamnya,” ujarnya.
Transformasi Digital Lewat DANA Bisnis
Dalam operasionalnya, Adi menyadari pentingnya pembayaran digital. Awalnya, ia mengandalkan transfer bank dan mesin EDC, namun sering terkendala dana yang tertahan. “Pelanggan sudah bayar, tapi uangnya belum masuk. Kalau mau konfirmasi ke pelanggan, rasanya nggak enak,” kenang Adi.
Hingga akhirnya pada 2019, ia menemukan solusi melalui DANA Bisnis. “Saya cari tahu dan merasa ini solusi yang pas. QRIS DANA bisa melengkapi sistem pembayaran kami,” katanya.
Hasilnya langsung terasa. Transaksi menjadi tercatat rapi, cepat, dan efisien. “Aplikasi DANA itu gampang dipakai. Karyawan saya pun bisa langsung mengerti cara penggunaannya,” tambahnya.
“Alhamdulillah, selama enam tahun pakai DANA Bisnis, semuanya terbantu dari pencatatan, cashflow, sampai kenyamanan pelanggan. Zaman sekarang kebanyakan pelanggan sudah jarang bawa uang tunai apalagi dompet. Semuanya ada di smartphone,” lanjut Adi.
Kini, sekitar 75% transaksi di De’cuts dilakukan lewat DANA Bisnis, disusul EDC (15%) dan tunai (10%). Proses pencairan dana yang hanya butuh 24 jam juga sangat membantu menjaga arus kas usaha.
Menuju Franchise Nasional
Setelah hampir sepuluh tahun beroperasi, Adi kini menyiapkan langkah ekspansi. Ia berencana menghadirkan De’cuts lewat sistem franchise. “Kami sedang finalisasi internal dulu. Harapannya, De’cuts bisa jadi salon ternama di Indonesia dan membuka lebih banyak lapangan kerja,” tutupnya.