Kisah Sukses Siti Nurkhasanah, Peracik Aisy Mochi yang Melejit dari Dapur Rumah
INFO OPPORTUNITY.ID-Siapa sangka, camilan mungil yang awalnya hanya bekal sekolah, kini menjelma menjadi salah satu produk UMKM paling dicari di Karawang. Adalah Siti Nurkhasanah, sosok di balik brand Aisy Mochi, yang berhasil mengangkat kudapan khas Jepang ini hingga dikenal luas masyarakat.
Usaha ini bermula pada tahun 2023, saat Nur—sapaan akrabnya—menyiapkan mochi untuk anaknya yang bersekolah di Al-Azhar. Tak disangka, camilan bertekstur lembut dengan berbagai varian rasa tersebut langsung mencuri perhatian teman-teman sekolah sang anak. Bahkan, salah satu guru menyarankan agar Nur menjajakan mochinya di kantin sekolah. Ide sederhana itu pun menjadi langkah awal perjalanan bisnis Aisy Mochi.
Dari Bekal Sekolah Jadi Bisnis Menguntungkan
Nama Aisy Mochi sendiri diambil dari nama putri kedua Nur, Aisy. Dengan harga terjangkau—Rp 8.000 per buah dan Rp 10.000 untuk reseller—produk ini cepat mendapat tempat di hati konsumen. Tidak hanya di kantin sekolah, kini Aisy Mochi juga bisa ditemukan di beberapa toko ternama Karawang, seperti Dewi Bakery, Kopi Dewi, Toko Denpasar, hingga gerai pertama tempat ia memulai: kantin Al-Azhar.
Mochi yang dibuat Nur hadir dengan lima varian rasa favorit, yaitu pasta kacang merah, coklat, marshmallow, durian, dan stroberi. Ia juga berinovasi menghadirkan edisi mochi bite, mochi cake, bahkan edisi khusus untuk perayaan Imlek.
“Aku pakai full susu cair tanpa tambahan air, jadi rasanya lebih khas. Nggak ada pengawet juga, jadi memang fresh dan hanya tahan 24 jam,” ujar Nur.
Hingga kini, produksi Aisy Mochi masih dilakukan di kediamannya, Cluster May Flower, Galuhmas, Karawang. Proses produksi rutin dimulai pukul 2 siang, menghabiskan waktu 3–4 jam, dan menghasilkan 70–100 buah mochi per hari. Distribusi ke toko-toko dilakukan setiap pagi, dengan omzet bulanan mencapai Rp 12–16 juta.
Meski masih dikerjakan dari rumah, Nur tidak sendiri. Ia dibantu orangtua dan sepupunya, baik dalam produksi maupun distribusi. Promosi pun ia tangani sendiri melalui media sosial seperti TikTok, Instagram, dan YouTube.
Dari UMKM Naik Kelas hingga Dicicipi Bupati
Keuletan Nur membawanya lolos ke program UMKM Naik Kelas pada 2024. Dari ratusan peserta, ia berhasil menembus sepuluh besar. Momen yang tak terlupakan adalah ketika Bupati Karawang sendiri mencicipi produknya.
“Pas closing ceremony itu, Pak Bupati bilang Aisy Mochi enak. Senang banget rasanya, walau awalnya nervous dipanggil ke depan,” kenangnya.
Perjalanan Nur di dunia usaha tidak dimulai dari nol bersama Aisy Mochi. Sebelum pandemi Covid-19, ia pernah mengembangkan franchise minuman cokelat yang berhasil membuka 23 cabang. Sayangnya, pandemi membuat bisnis itu berhenti. Saat ini, selain Aisy Mochi, Nur masih mempertahankan usaha minuman herbal bernama JSK.
Di balik kesibukannya sebagai ibu dan pelaku usaha, Nur tetap menjaga keseimbangan hidup. Ia menjadwalkan libur produksi setiap hari Minggu agar bisa meluangkan waktu bersama keluarga.
Ke depan, ia bercita-cita memiliki toko sendiri, memperluas jangkauan distribusi, dan menghadirkan varian rasa baru. “Semoga tahun ini bisa segera punya store, mochinya lebih tahan lama, dan bisa semakin banyak inovasi rasa,” pungkasnya optimis.