Kisah Inspiratif Adi Jetendra: Dari Dicemooh Jadi Pengusaha Kebab dengan 188 Outlet
INFO OPPORTUNITY.ID-Kompetisi Juragan Jaman Now Season 4 kembali menampilkan kisah inspiratif dari pelaku UMKM, kali ini datang dari Adi Jetendra, pemilik Kebab Turkiyem. Perjalanan Adi dimulai dari hanya dua cabang, namun sejak awal ia sempat diremehkan. Banyak yang mengatakan bahwa usahanya tidak akan mampu bersaing dengan brand kebab besar lain yang sudah memiliki ribuan outlet.
Meski demikian, Adi tidak gentar dan terus melangkah dengan keyakinannya. Dalam waktu satu tahun, ia berhasil membuktikan bahwa konsistensi dan kerja keras tidak pernah mengkhianati hasil. Jaringan Kebab Turkiyem berkembang pesat menjadi 60 cabang, dan kini telah mencapai 188 outlet yang tersebar di berbagai daerah. Prestasi ini tentu tidak diraih tanpa hambatan.
Adi menghadapi tantangan besar terkait ketidakteraturan sistem franchise. Beberapa mitra kedapatan menjual produk non-Turkiyem di tempat usaha mereka, bahkan ada yang tidak membeli bahan baku resmi dari pusat.
Kondisi tersebut jelas berisiko menurunkan kualitas dan merusak citra brand yang telah ia bangun. Melihat masalah ini, Adi berencana menghadirkan Kebab Turkiyem versi baru yang lebih premium, demi menjaga standar produk sekaligus meningkatkan daya saing.
Para panelis memberikan beragam masukan terkait isu konsistensi tersebut. Mereka menilai penggunaan nama dan logo yang sama untuk produk dengan kualitas dan harga berbeda dapat membingungkan konsumen. Reino Barack dan Rex Marindo menekankan perlunya diferensiasi merek demi menjaga kejelasan identitas bisnis. Sementara itu, Sebastian Togelang menyarankan pendekatan yang lebih sederhana, yaitu cukup membuat varian premium dan reguler tanpa harus membangun brand baru.
Meskipun jalan yang ditempuh Adi masih penuh tantangan, semangat, kerja keras, dan keterbukaannya terhadap kritik membuatnya dinilai layak mendapatkan investasi dari para panelis, sebagaimana disampaikan oleh Coach Dewa. Kisah Adi Jetendra menjadi bukti bahwa usaha yang awalnya diremehkan pun dapat tumbuh besar ketika dijalankan dengan tekad, inovasi, dan kemauan untuk terus memperbaiki diri.
