JULO Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Lewat Kolaborasi Lintas Industri

INFO OPPORTUNITY.ID-Indeks literasi keuangan nasional kembali menunjukkan tren positif. Berdasarkan laporan terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia naik dari 65,43% pada tahun 2024 menjadi 66,46% pada 2025.
Meski demikian, sektor fintech lending masih menghadapi tantangan dengan tingkat literasi yang relatif rendah, yakni hanya mencapai 24,90%. Kondisi ini menegaskan pentingnya sinergi antara regulator, pelaku industri, dan masyarakat dalam meningkatkan pemahaman keuangan digital.

Salah satu perusahaan yang aktif berkontribusi adalah PT JULO Teknologi Finansial (JULO), fintech karya anak bangsa yang telah berizin dan diawasi oleh OJK. Dalam momentum Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025, JULO menggandeng sejumlah mitra lintas sektor untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan edukasi dan literasi keuangan.

Beberapa kegiatan tersebut antara lain kolaborasi dengan Ringkas melalui acara bertema “Kiat Jitu Ajukan KPR untuk Keluarga Muda”, yang membahas strategi memiliki rumah pertama secara cerdas.
Selain itu, JULO juga bekerja sama dengan Credit Saison Indonesia dalam kegiatan “Kiat UMKM Untung Melejit dari Modal Pembiayaan Kredit” serta menggelar diskusi “Ngobrol Cerdas Atur Keuangan Keluarga” dan “Cermat Kelola Dana Kesehatan Anti Was-Was” bersama Oona.

Melalui kolaborasi tersebut, JULO berupaya memperluas perannya tidak hanya sebagai penyedia layanan kredit digital, tetapi juga sebagai penghubung antara akses pembiayaan dengan berbagai kebutuhan finansial masyarakat — mulai dari kepemilikan rumah, pengembangan usaha mikro, hingga perencanaan keuangan keluarga.

Salah satu peserta kegiatan literasi bertema UMKM, Saepulloh, mengaku mendapatkan banyak manfaat dari acara tersebut.

“Saya jadi lebih paham bagaimana mengatur dan merencanakan keuangan bisnis untuk jangka panjang,” ujarnya.

Tidak hanya fokus pada edukasi eksternal, JULO juga berinovasi di sisi aplikasi dengan meluncurkan Area Kenalan JULO, fitur onboarding interaktif bagi pengguna baru. Fitur ini dirancang untuk mengenalkan produk dan layanan sekaligus memberikan pemahaman mengenai prinsip pengelolaan kredit yang bijak dan produktif.

Selain itu, lewat kampanye “Kejutan Bayar Awal”, JULO memberikan apresiasi kepada pengguna yang disiplin membayar cicilan sebelum jatuh tempo. Program ini bertujuan menumbuhkan kebiasaan finansial yang sehat dan mendorong perilaku pengguna untuk mengelola kredit dengan lebih baik.

Head of Marketing JULO, Mikhal Anindita, menegaskan bahwa misi utama JULO adalah meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Menurutnya, akses kredit yang luas harus diimbangi dengan literasi yang memadai agar pengguna dapat memanfaatkan fasilitas pembiayaan secara optimal.“Kami bangga melihat banyak pengguna JULO yang menggunakan kredit untuk kebutuhan produktif seperti modal usaha, renovasi rumah, hingga biaya pendidikan,” ujarnya.

Sejak berdiri pada 2016, JULO telah dipercaya oleh lebih dari 3,27 juta pengguna, dengan total penyaluran kredit mencapai Rp27,44 triliun melalui berbagai fitur dan layanan.
Capaian ini juga dibarengi dengan Tingkat Keberhasilan Bayar (TKB90) yang mencapai 98,42% pada periode September 2025 — jauh di atas batas minimum 95% yang ditetapkan oleh OJK.

Pencapaian tersebut menunjukkan bahwa inklusi dan literasi keuangan dapat berjalan beriringan untuk mewujudkan kesejahteraan finansial masyarakat secara berkelanjutan.

Video Pilihan dari INFOBRAND TV
DISCLAIMER
Media INFO OPPORTUNITY tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan Kerjasama bisnis.

Member of:

Supported By: