Java Criollo: Mengangkat Cokelat Gunung Kidul ke Pasar Dunia

INFO OPPORTUNITY.ID-Suasana di booth PT Java Criollo Cokelat Indonesia pada ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 tampak semarak. Di balik meja kecil bertuliskan “Java Criollo Chocolate”, dua pegawai sibuk meracik minuman cokelat hangat untuk para pengunjung. Tak jauh dari sana, deretan cokelat batang dan kue mini cokelat tersaji menggoda, menghadirkan perpaduan rasa manis dan pahit yang khas.

Menurut Nepi Ariyanto, Sales & Marketing Director Java Criollo, bisnis ini lahir pada tahun 2023, tepat ketika pandemi mulai mereda. Melihat potensi besar dari hasil kakao di Gunung Kidul, ia yakin Indonesia mampu lebih dari sekadar mengekspor bahan mentah.

“Selama ini Indonesia dikenal hanya sebagai pengekspor biji kakao. Kami ingin mengubah itu—membawa Gunung Kidul dikenal sebagai penghasil cokelat premium kelas dunia,” ujarnya.

Optimisme itu terbukti. Java Criollo kini telah menembus pasar internasional, mulai dari Dubai, Amerika Serikat, Denmark, hingga Belanda, melalui jejaring diaspora. Bahkan, pada TEI 2025, perusahaan ini menandatangani nota kesepahaman dengan Jepang senilai US$5,2 juta (sekitar Rp87 miliar) untuk kerja sama business-to-business (B2B).

Kesepakatan tersebut mencakup pengiriman 18 ton biji kakao per bulan ke Jepang. Selain itu, sejumlah pembeli ritel dari luar negeri mulai datang langsung ke perkebunan dan pabrik Java Criollo yang berlokasi di Gunung Kidul (DIY) dan Batang (Jawa Tengah).

Meningkatkan Kesejahteraan Petani Kakao

Sebelum hadirnya Java Criollo, banyak petani kakao di Gunung Kidul menjual hasil panen dengan harga jauh di bawah standar global. Kini, melalui kemitraan yang adil, kondisi mereka mulai membaik.

“Kalau boleh memilih, petani pasti menjual ke kami. Kami membeli dengan harga lebih tinggi dari tengkulak dan sesuai harga pasar dunia,” jelas Nepi.

Saat ini, Java Criollo telah bermitra dengan 10 kelompok tani, masing-masing beranggotakan 10–20 orang. Dukungan dari para petani mitra ini memungkinkan perusahaan memproduksi hingga 1.000 unit produk jadi setiap bulannya.

Cokelat Sehat dan Alami

Produk Java Criollo mencakup berbagai bentuk — mulai dari bahan mentah (biji kakao), setengah jadi (cocoa mass, cocoa liquor), hingga produk jadi seperti cokelat batang dan bubuk minuman. Menariknya, perusahaan menggunakan sorgum sebagai pemanis alami.

Produk andalannya adalah bubuk minuman cokelat dark chocolate tanpa susu, tanpa bahan kimia, dan tanpa pemanis buatan. Pilihan ideal bagi konsumen yang ingin menikmati manisnya cokelat dengan cara lebih sehat.

Selain itu, Java Criollo tengah mengembangkan varietas kakao Criollo, varietas langka dengan kualitas unggul. Nilai jualnya bisa mencapai tiga kali lipat dibanding varietas biasa. “Saat ini sudah mulai berbunga, dan akan stabil berbuah sekitar lima sampai enam tahun ke depan,” kata Nepi.

Permintaan varietas Criollo terbilang tinggi. Bahkan, Java Criollo pernah mendapat pesanan lima ton dari Amerika Serikat dan Jepang, meski belum dapat dipenuhi karena keterbatasan produksi.

Dari Binaan Pertamina ke Pasar Global

Kesuksesan ekspor Java Criollo tidak lepas dari dukungan Pertamina melalui program Small and Medium Enterprise Partnership Program (SMEPP). Sejak 2024, perusahaan ini menjadi bagian dari UMKM binaan Pertamina dan mendapatkan berbagai pelatihan — mulai dari pemasaran digital, pengelolaan keuangan, hingga strategi ekspor.

“Pelatihan ekspor paling berkesan karena kami berorientasi pada pasar luar negeri,” ujar Nepi.

Menurut Ujang Supriadi, Officer II SMEPP Pertamina, program UMKM Go Global membantu peserta memahami regulasi dan standar internasional seperti HACCP, ISO, hingga CNAS (China National Accreditation Service). Pelatihan ini juga didukung oleh Kementerian Perdagangan, dan seluruh biayanya ditanggung oleh Pertamina.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyebut capaian Java Criollo sebagai bukti nyata keberhasilan pembinaan. “Java Criollo berhasil meneken MoU ekspor dengan Being Co. Ltd dari Jepang senilai US$5,2 juta. Ini menunjukkan UMKM binaan Pertamina mampu bersaing di pasar global,” ungkapnya.

Sementara itu, Sakae Noda dari pihak Jepang memuji kualitas produk Indonesia. “Cokelat Java Criollo alami, tanpa pupuk kimia, dan harganya kompetitif. Saya berharap masyarakat Jepang bisa menikmati produk ini karena kualitasnya benar-benar luar biasa,” katanya.

Perjalanan Java Criollo bukan sekadar soal ekspor cokelat, tapi juga tentang memperkuat posisi Indonesia di pasar cokelat premium dunia, sekaligus menyejahterakan petani lokal. Dari Gunung Kidul, aroma harum cokelat kini mengantarkan harapan baru — bahwa produk lokal bisa mendunia, asal diolah dengan visi besar dan komitmen kuat terhadap kualitas.

Video Pilihan dari INFOBRAND TV
DISCLAIMER
Media INFO OPPORTUNITY tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan Kerjasama bisnis.

Member of:

Supported By: