Ipemi Dorong Pemprov DKI Perkuat Kebijakan Pro-UMKM, Mall dan Hotel Diminta Sediakan Ruang untuk Pelaku Lokal
INFO OPPORTUNITY.ID-Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) mendorong Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Pramono Anung untuk menghadirkan kebijakan yang lebih berpihak kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satu langkah konkret yang diusulkan adalah mewajibkan pusat perbelanjaan dan hotel di ibu kota memberi ruang bagi produk-produk UMKM lokal.
Ketua Umum Ipemi, Ingrid Kansil, menyampaikan hal itu saat melakukan audiensi dengan Gubernur Pramono di Balai Kota Jakarta, Kamis (16/10/2025). Dalam pertemuan tersebut, Ingrid didampingi Sekretaris Jenderal Ipemi Nurwahidah Saleh serta sejumlah pengurus pusat. Pertemuan berlangsung dalam suasana terbuka dan penuh semangat kolaborasi untuk memperkuat ekonomi rakyat.
“Pak Gubernur menerima langsung audiensi kami dan menyampaikan komitmennya untuk terus memperluas ruang bagi UMKM di DKI Jakarta,” ujar Ingrid dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (17/10/2025).
Mantan anggota DPR RI periode 2009–2014 itu menuturkan, selain mempererat sinergi dengan Pemprov DKI, pertemuan ini juga bertujuan menjajaki potensi kerja sama strategis antara Ipemi dan pemerintah daerah dalam hal pemberdayaan ekonomi perempuan dan UMKM.
Menurut Ingrid, dukungan nyata dari pemerintah daerah sangat dibutuhkan agar pelaku usaha kecil dapat tumbuh dan bersaing secara berkelanjutan. Ia mengusulkan agar Pemprov DKI mendorong hotel dan pusat perbelanjaan di Jakarta menjalin kemitraan dengan UMKM sekitar.
“Kami berharap hotel-hotel dapat menyediakan corner khusus kuliner khas Betawi dengan memberdayakan pelaku UMKM DKI, seperti penjual ketoprak, bir pletok, nasi uduk, dan lainnya. Begitu pula mall, sebaiknya memberikan area strategis bagi produk lokal,” jelasnya.
Ingrid menilai, kolaborasi ini bukan hanya memperluas pasar bagi pelaku UMKM, tetapi juga membantu meningkatkan standar kualitas produk agar mampu menembus pasar yang lebih luas, termasuk ekspor.
“Kemitraan dengan hotel dan mall bisa menjadi sarana pembelajaran. UMKM bisa menyesuaikan diri dengan standar industri, sehingga daya saingnya meningkat,” tambahnya.
Meski beberapa hotel dan mall di Jakarta telah melakukan kerja sama dengan UMKM, Ingrid menilai realisasi di lapangan masih belum maksimal. Banyak pelaku usaha kecil yang kesulitan mendapatkan akses tempat strategis karena biaya sewa yang tinggi.
“Sering kali area yang diberikan untuk UMKM berada di lokasi yang kurang strategis, seperti di lantai bawah dekat area parkir, sehingga sepi pengunjung. Ini tentu kurang ideal untuk pengembangan usaha,” ungkapnya.
Ingrid menegaskan, Ipemi akan terus berperan aktif dalam mendorong kolaborasi lintas sektor guna memperkuat posisi UMKM sebagai tulang punggung ekonomi daerah. Ia berharap dukungan dari Pemprov DKI dapat diwujudkan dalam bentuk regulasi yang konkret dan berpihak kepada pelaku usaha kecil.