Gen MZ: Aturan Baru di Dunia Brand — Kenapa Merek Harus Berubah di 2026
INFO OPPORTUNITY.ID-Di tengah cepatnya perubahan gaya hidup dan digitalisasi di Indonesia, generasi muda dari kelompok Gen MZ — gabungan Milenial dan Gen Z — telah membentuk standar baru bagi merek yang ingin tetap relevan di pasar. Bagi mereka, tidak cukup lagi sekadar produk berkualitas atau harga bersaing; nilai, identitas, dan cara sebuah brand ‘berbicara’ jauh lebih penting.
Generasi ini dikenal sangat kritis terhadap nilai sosial, etika, dan identitas. Mereka cenderung menolak atau “memutuskan hubungan” dengan merek yang dianggap tidak konsisten, tak transparan, atau gagal menunjukkan kepedulian terhadap isu-isu sosial. Kejujuran dan transparansi kini bukan sekadar keuntungan tambahan — melainkan syarat utama agar brand dapat diterima oleh Gen MZ.
Di sisi lain, Gen MZ juga sangat menghargai identitas lokal sekaligus keterbukaan terhadap budaya global. Merek lokal yang mampu mempertahankan akar dan karakter khas Indonesia — tanpa kehilangan daya saing global — memiliki peluang besar untuk memenangkan hati konsumen muda. Ini adalah momen tepat bagi brand lokal untuk menonjol, bukan dengan meniru tren global secara membabi buta, melainkan dengan menggabungkan kualitas, identitas budaya, dan relevansi global.
Tren terbaru menunjukkan bahwa strategi pemasaran tradisional sudah tidak cukup. Gen MZ lebih tertarik pada komunikasi yang autentik: pendekatan komunitas, kolaborasi dengan kreator digital, serta pemanfaatan budaya pop dan media sosial. Mereka mencari brand yang bisa berbicara dalam “bahasa mereka” — yang paham nilai, aspirasi, gaya hidup, dan cara mereka berinteraksi secara digital.
Untuk brand yang ingin bertahan dan relevan di tahun-tahun mendatang, poin-poin berikut menjadi sangat krusial:
-
Bangun identitas merek yang autentik, konsisten, dan transparan.
-
Libatkan nilai lokal dan budaya dalam produk atau cerita brand — sebagai kekuatan identitas, bukan sekadar gaya.
-
Gunakan komunitas, kreator, dan platform digital untuk menjalin hubungan lebih personal dengan konsumen muda.
Masa depan strategi brand bukan hanya soal produk — tapi soal nilai, komunitas, dan komunikasi yang mampu menjawab kepekaan serta ekspektasi Gen MZ.
