Gelar Webinar Peluang Bisnis Jilid 2, Perhimpunan WALI: Adaptasi Bangkit Menuju Normal
Perhimpunan Waralaba & Lisensi Indonesia (WALI) kembali menggelar webinar peluang bisnis (WPB) jilid 2 pada Sabtu 26 Maret 2022 pukul 10.00-12.00 WIB via Zoom . Kali ini tema yang diangkat adalah “Potensi Bisnis Franchise”.
Tema ini dipilih karena faktor pandemi covid-19 di 2022 yang belum juga usai. Seperti kita ketahui bisnis waralaba bisnis waralaba di Indonesia masih dalam tahap adaptasi untuk bangkit menuju normal.
Pada webinar kali ini di hadiri oleh Levita G Supit Wakil Ketua Bidang Franchising, Licensing & Networking, Kadin Indonesia dan empat narasumber dari brand Waralaba yang sudah terkenal, yaitu Rifatul Minnah Founder & Direktur Ghanisa Aesthetic & Reflexology Indonesia, Abdul Haris Head Master Arfa Barbershop, Endra Martini Head Marketing Manager Melia Laundry, dan Eko Pujianto Direktur Utama PT. Sari Boga Kreasi.
Webinar batch kedua ini sukses dihadiri oleh 57 peserta. Peserta yang terdiri dari calon wirausaha yang tertarik membuka bisnis waralaba, lisensi, kemitraan dan peluang usaha dari berbagai daerah.
WPB Diawali pembukaan oleh Levita G Supit, dalam pembukaanya Levita mengatakan bahwa pada 2020 mengkibatkan dampak pandemi hampr 90% mengalami terkena dampak, ia juga memaparkan dari data WALI, pertumbuhan ekonomi pada triwulan 4-2020 masih terkontraksi sebesar -2,19%, tetapi mengalami perbaikan dibandingkan triwulan 3-2020 sebesar -3,49%.
“Sebelum pandemi pertumbuhan waralaba mengalami kenaikan per-tahunnya sebesar 5%, namun di masa pandemi mengalami keterlambatan,” ujarnya.
Pemulihan sektor waralaba, dia bilang, tidak terlepas dari kasus Covid-19 yang terkendali dan mobilitas masyarakat yang mendekati normal. Contoh, kembali menyambangi pusat belanja, restoran, dan kafe.
Lebih lanjut Levita menambahkan bahwa sepanjang tahun 2021 pertumbuhan ekonomi sebesar 3,69%, capaian ini lebih tinggi dibanding tahun 2020 yang terkonstraksi 2,07%,, hal ini terjadi karena dampak dari pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia.
Sampai saat ini bisnis Waralaba saat ini masih prospek, mengapa demikian?, karena bisnis ini memiliki potensi dan berpeluang. Selain itu adanya peran pemerintah turut men-support bagi pelaku bisnis hingga luar negeri.
Bentuk support yang diberikan seperti pelatihan, business matching, webinar peluang bisnis, dan gerakan bersama untuk mendorong investasi di bisnis waralaba.
Menurutnya bisnis Waralaba perlu adanya kreatifitas dan inovasi, karena bisnis Waralaba ini berpotensi dan berpeluang. Artinya sebagai franchisor harus terus melakukan pengembangan dalam produk dan jasa di bisnisnya.
“ Bisnis Franchise bisa berkembang di seluruh Indonesia bahkan berpotensi ke mancanegara, tentu saja ini harus siap dengan pengembangan bisnis,” imbuhnya.
Bisnis waralaba juga dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang akan berbisnis, karena dengan bergabung memilih bisnis waralaba banyak keunggulan yang bisa didapatkan.
Pertama, bergabung dengan usaha yang sudah berhasil. Kedua, brand waralaba sudah dikenal oleh masyarakat luas. Ketiga, akan mendapatkan pelatihan, pendampingan, dan support berkelanjutan. Keempat, memiliki standard operating prosedur di dalam bisnis, sehingga memudahkan dalam menjalankan usaha.
“Seperti kita ketahui semua sektor bisnis perlu adaptasi dalam pemasaran dan produknya. Dan tentunya dapat dilakukan dengan inovasi dan digitalisasi, karena perilaku konsumen selalu berubah mengikuti perkembangan zaman, ”tutupnya.