Demam K-Wave Dorong Bisnis Kuliner Korea, Moon Chicken Catat Penjualan 30.000 Porsi per Hari
INFO OPPORTUNITY.ID– Gelombang budaya Korea Selatan atau Korean Wave (K-Wave) terus meluas ke berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia. Tak hanya dalam musik dan drama, pengaruh Korea juga merambah dunia kuliner, menjadikan makanan khas Negeri Ginseng seperti tteokbokki, ramyeon, kimchi, dan kimbap semakin akrab di lidah masyarakat Indonesia.
Salah satu menu yang menjadi primadona adalah ayam goreng ala Korea. Berdasarkan survei Kementerian Pertanian, Pangan, dan Pedesaan Korea Selatan pada 2023 yang melibatkan 9.000 responden di 18 kota besar dunia, termasuk New York, ayam goreng Korea tercatat sebagai makanan favorit pencinta kuliner global.
Fenomena serupa turut terjadi di Indonesia. Ayam goreng khas Korea semakin digemari karena menghadirkan keunikan rasa, mulai dari proses marinasi hingga siraman saus khas yang menggugah selera. Menangkap peluang ini, PT Modular Kuliner Indonesia (Hangry) menghadirkan brand Moon Chicken sejak 2021.
Moon Chicken menyajikan ayam goreng ala Korea dengan porsi lebih besar dan tekstur renyah yang khas. Potongan ayam seperti paha atas, paha bawah, dada, dan sayap dilumuri bumbu dengan cita rasa otentik Korea, menjadikan produk ini cepat menarik perhatian pasar.
CEO Hangry Abraham Viktor mengungkapkan, bisnis Moon Chicken menunjukkan pertumbuhan yang positif. Hingga akhir 2024, brand ini telah hadir di 10 kota besar dan mencatat permintaan tinggi di luar wilayah Jabodetabek.
“Di Makassar malah paling gede omzetnya. Total kami menjual 30.000 porsi per hari,” ujarnya.
Hangry pun bersiap melakukan ekspansi ke kota-kota lainnya seperti Yogyakarta, Malang, Bali, Palembang, dan Pekanbaru. Di sisi produk, Moon Chicken akan meluncurkan varian rasa baru pada kuartal II/2024. Saat ini terdapat delapan pilihan rasa, dengan Big Bang dan Honey Galaxy sebagai menu favorit konsumen.
Untuk menjaga kualitas, Hangry menerapkan sistem kontrol ketat terhadap distribusi bahan baku. Proses penyimpanan dan pengiriman ayam dilakukan dengan pengawasan suhu tertentu agar kesegarannya tetap terjaga.
“Kami jaga ayam di temperatur tertentu selama perjalanan. Saat diturunkan juga sama, harus cepat masuk chiller,” jelas Abraham.
Sementara itu, bahan baku impor seperti sirup dan bumbu khas Korea juga dijaga ketersediaannya demi menjaga konsistensi rasa. Tahun ini, Moon Chicken akan melakukan penyempurnaan pada proses marinasi dan penggunaan tepung agar ayam semakin juicy dan crispy.
“Kami terus mikirin caranya biar lebih enak terus produk yang sudah ada. Di sisi lain keluarin produk baru biar konsumen excited,” tambahnya.
Untuk memperluas jangkauan konsumen, Moon Chicken turut menjalin kolaborasi dengan berbagai brand. Abraham Viktor berharap Moon Chicken bisa menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia saat mencari ayam goreng ala Korea.