Dari Skripsi ke Bisnis: Cerita Taminum & Kefit, Mahasiswa Tingkat Akhir Unpad yang Sukses Bangun Usaha Minuman
INFO OPPORTUNITY.ID-Menjadi mahasiswa tingkat akhir biasanya identik dengan perjuangan menyelesaikan skripsi, mengejar kelulusan, dan mulai merancang masa depan. Namun, bagi sebagian mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad), masa-masa itu justru menjadi titik awal untuk membangun sesuatu yang lebih nyata: bisnis minuman.
Dua jenama lokal, Taminum dan Kefit, lahir dari kreativitas dan keberanian mahasiswa tingkat akhir Unpad. Keduanya menghadirkan produk dengan konsep berbeda, namun sama-sama membuktikan bahwa dunia usaha bisa dimulai sejak bangku kuliah.
Taminum: Susu Lokal dengan Sentuhan Sosial
Cerita Taminum dimulai dari sebuah bazar Ramadhan di Masjid Raya Unpad pada 2025. Sejumlah mahasiswa Fakultas Peternakan menjual minuman berbasis susu, bahan yang sudah akrab mereka pelajari di perkuliahan. Tak disangka, respons pasar begitu positif hingga akhirnya ide sederhana itu berkembang menjadi bisnis serius.
Dipimpin oleh Muadz Hanan Miqdad (21), Taminum bukan sekadar menjual susu pasteurisasi dengan rasa creamy yang lezat. Brand ini hadir dengan misi sosial: meningkatkan kesejahteraan peternak rakyat.
“Setiap gelas Taminum yang dibeli adalah bentuk kontribusi nyata terhadap kesejahteraan peternak,” ujar Miqdad.
Kekuatan Taminum terletak pada branding yang kekinian. Mereka menyasar mahasiswa dan anak muda aktif di media sosial dengan konten kreatif, kampanye digital, hingga kerja sama dengan berbagai mitra. Dalam waktu singkat, Taminum mampu meraih omzet dua digit, bukti bahwa bisnis berbasis gerakan sosial punya daya tarik kuat.
Kefit: Keresahan yang Berbuah Inovasi Sehat
Berbeda dengan Taminum, Kefit lahir dari keresahan. Dede Nurhidayah (21), mahasiswa Fakultas Pertanian, melihat banyak minuman sehat di pasaran ternyata mengandung gula tinggi. Dari situ, ia bersama tim menghadirkan kefir rendah gula, kaya probiotik, dan aman dikonsumsi bahkan oleh penderita diabetes maupun mereka yang intoleran laktosa.
“Kita ingin menciptakan minuman sehat yang benar-benar sesuai klaimnya. Kandungan gulanya nol, tapi manfaatnya bisa bantu rehabilitasi penderita diabetes,” kata Dede.
Meski masih berskala kecil, dengan penjualan sekitar 80 botol per bulan dan penghasilan bersih Rp300.000, Kefit punya positioning jelas di pasar urban healthy lifestyle. Tantangan terbesar ada di distribusi dan bahan baku susu segar, namun Dede dan tim tetap optimistis dengan strategi edukasi konsumen.
Peluang Bisnis Minuman ala Mahasiswa
Kisah Taminum dan Kefit memberi gambaran nyata bahwa peluang bisnis minuman masih sangat terbuka lebar, terutama bagi mahasiswa. Ada beberapa pelajaran yang bisa dipetik dari mereka:
-
Mulai dari Kekuatan yang Dimiliki
Taminum memanfaatkan ilmu peternakan, sementara Kefit berangkat dari kepedulian akan kesehatan. Keduanya menggunakan insight personal sebagai fondasi bisnis. -
Branding Lebih Penting dari Sekadar Produk
Minuman susu bukan hal baru, begitu juga kefir. Namun, diferensiasi lewat branding, cerita, dan nilai tambah membuat produk mereka menonjol. -
Bisnis Bisa Dimulai dari Kecil
Tak perlu modal besar. Mulai dari bazar kampus atau produksi rumahan pun bisa menjadi langkah awal yang berpotensi berkembang besar. -
Generasi Muda Butuh Value
Konsumen muda kini tak hanya membeli produk, tetapi juga membeli cerita, nilai sosial, dan manfaat kesehatan.
Kisah Taminum dan Kefit menunjukkan bahwa menjadi mahasiswa tingkat akhir bukan berarti hanya fokus pada skripsi. Justru, masa-masa itu bisa menjadi momen emas untuk membangun usaha nyata. Dengan kreativitas, konsistensi, dan keberanian mengambil peluang, bisnis minuman bisa menjadi pintu masuk menuju masa depan cerah.