Dari Kendala di Dapur, Revael Kristian Bangun Bisnis Bumbu Tabur Rumavin yang Kian Berkembang
Alvin Ardian Pratama | 29-12-2025 14:36 WIB 46 readers
INFO OPPORTUNITY.ID-Ide usaha tak selalu lahir dari rencana matang. Kadang, justru muncul dari masalah yang ditemui dalam keseharian. Hal inilah yang dialami Revael Kristian, pemilik brand bumbu tabur Rumavin, yang awalnya hanya ingin membuka usaha restoran kecil untuk menafkahi keluarganya.
Dalam proses persiapan tersebut, Revael menemukan hambatan serius: kualitas bumbu dapur yang beredar di pasaran tidak memenuhi standar yang ia inginkan. Banyak produk yang mengandung bahan pengawet, pewarna sintetis, hingga penguat rasa berlebihan. Alih-alih memberikan cita rasa khas, bumbu-bumbu itu justru membuat masakan terasa seragam, bahkan cenderung hambar meski tetap terasa gurih.
Kekecewaan itu justru menjadi titik balik. Demi mendapatkan bumbu dengan kualitas sesuai ekspektasi, Revael mulai bereksperimen meracik bumbunya sendiri. Awalnya, bumbu racikan ini hanya digunakan untuk kebutuhan dapur restorannya. Namun melihat potensi pasar, ia tergerak untuk mencoba menjualnya secara lebih luas.
Pada 2018, Revael resmi memperkenalkan bumbu tabur Rumavin ke publik. Ia memilih memanfaatkan platform penjualan online seperti Shopee, mengingat pemasaran digital sedang mulai tumbuh pesat saat itu. Langkah sederhana ini menjadi pintu awal pertumbuhan bisnis Rumavin. Meski belum memiliki pasar yang kuat, perlahan produk Rumavin mulai dikenal dan disukai konsumen.
Seiring meningkatnya permintaan, Revael menambah variasi rasa agar bisa menjangkau lebih banyak lidah. Saat ini, Rumavin memiliki banyak pilihan varian, mulai dari rasa klasik hingga kreasi modern seperti original, salted egg, original Taiwan, sapi panggang, barbeku, rendang, balado, mie goreng, jagung bakar, blackpepper, chili lime, sambal matah, pizza, dan beragam rasa lainnya. Keberagaman varian inilah yang membuat Rumavin mudah diterima di berbagai segmen, dari penggunaan rumahan hingga kebutuhan restoran.
Hasilnya, kini Rumavin mampu memproduksi dan menjual sekitar 5.000 kemasan bumbu setiap bulan. Produk Revael tidak hanya digemari konsumen rumahan, tetapi juga mulai dipakai oleh sejumlah restoran ternama di Indonesia.
Meski bisnis berkembang pesat, Revael tak ingin berhenti hanya pada pencapaian penjualan. Ia meyakini bahwa keberhasilan usaha bukan sekadar soal omset, tetapi juga bagaimana bisnis memberi manfaat bagi orang lain. Rumavin memberdayakan masyarakat sekitar dengan memberikan lapangan pekerjaan, dan cara memperlakukan karyawan menjadi prinsip penting yang terus dijaga.
“Bagaimana kami memperlakukan karyawan akan tercermin dari bagaimana mereka melayani pelanggan,” ungkap Revael.
Dengan fondasi kualitas, inovasi, dan kepedulian sosial, Revael berharap aroma bumbu Rumavin akan terus hadir di dapur-dapur keluarga Indonesia, bahkan merambah lebih jauh ke pasar yang lebih luas. Perjalanan yang bermula dari kendala ini kini justru menjadi peluang besar untuk terus berkembang.


