Dari Karyawan Kantoran ke Pengusaha Teh Kotjok: Kisah Keisha Nuriel Ananda

INFO OPPORTUNITY.ID-Tak sedikit orang bermimpi menjadi pengusaha, namun hanya segelintir yang berani keluar dari zona nyaman dan benar-benar mewujudkannya. Salah satunya adalah Keisha Nuriel Ananda, seorang perempuan yang berani meninggalkan pekerjaan kantoran untuk menekuni bisnis minuman teh kocok melalui skema waralaba (franchise) Teh Kotjok.

Awal Perjalanan

Kisah Keisha bermula ketika ia masih bekerja di perusahaan keluarga. Pada akhir pekan, ia mencoba mengelola outlet Teh Kotjok, sebuah brand franchise minuman yang sudah dikenal di sejumlah pusat perbelanjaan.

“Aku memang suka dengan teh, makanya aku ambil peluang bisnis ini [sebagai franchisee]. Awalnya aku masih kerja weekdays, lalu weekend aku pantau bisnis. Makin lama aku sadar ternyata aku lebih tertarik dan passionate di dunia bisnis,” ungkap Keisha.

Keputusan untuk resign tidak diambil secara tergesa-gesa. Setelah merasakan langsung pengalaman membagi waktu antara pekerjaan kantoran dan usaha, Keisha akhirnya memilih fokus penuh membangun bisnisnya sebagai franchisee Teh Kotjok.

Bekal Pendidikan dan Strategi

Meski kini berstatus pengusaha, Keisha menegaskan bahwa latar belakang pendidikannya di bidang akuntansi sangat bermanfaat.
“Ilmu akuntansi yang saya dapat selama kuliah dan bekerja sangat membantu dalam mengelola usaha, terutama analisis laporan keuangan, efisiensi operasional, hingga evaluasi berbasis SOP,” jelasnya.

Menurutnya, memilih franchise adalah langkah strategis. Bukan berarti tidak percaya diri membangun brand sendiri, melainkan karena sistem dan struktur yang sudah tersedia membuat perjalanan bisnis lebih terarah.
“Sebagai orang yang tidak punya pengalaman mendalam di dunia entrepreneurship, aku merasa lebih aman memilih bisnis dengan SOP yang jelas dan manajemen yang terstruktur,” tambah Keisha.

Untuk memulai, ia mengeluarkan modal sekitar Rp150 juta, meski angka ini sangat bergantung pada paket franchise yang dipilih.

Tantangan di Lapangan

Menjalankan bisnis franchise tetap penuh tantangan. Salah satunya adalah mencari SDM yang dapat diandalkan agar kualitas layanan tetap terjaga. Selain itu, faktor cuaca juga sangat memengaruhi penjualan.
“Kalau hujan atau dingin, penjualan teh dingin menurun drastis. Jadi kita harus pintar-pintar menyiasati,” kata Keisha.

Perspektif Pakar

Dalam kesempatan yang sama, David Gan, Co Owner sekaligus Head Coach Gratyo Bandung, menekankan bahwa modal finansial bukan satu-satunya kunci sukses berbisnis.
“Banyak orang punya ide dan modal, tapi gagal karena tidak siap membagi waktu dan tenaga. Yang paling penting sebenarnya adalah keberanian. Banyak yang punya uang dan waktu, tapi tidak berani mulai,” ujarnya.

Menurut David, ada tiga hal penting yang harus disiapkan oleh calon franchisee:

  1. Modal – Bisa berasal dari tabungan atau pinjaman, tetapi perhitungannya harus realistis.

  2. Energi dan Waktu – Pengusaha harus siap meluangkan waktu dan tenaga, terutama di awal.

  3. Keberanian – Tanpa keberanian, rencana bisnis hanya akan menjadi wacana.

Selain itu, memiliki mentor atau konsultan juga penting agar pengusaha bisa mendapatkan panduan dan perspektif baru ketika menghadapi tantangan.

Menutup Zona Nyaman

Perjalanan Keisha dari karyawan kantoran menjadi pengusaha menunjukkan bahwa transisi ini memang tidak mudah, namun bisa diwujudkan dengan persiapan matang, keberanian mengambil keputusan, serta kemauan untuk terus belajar. Bagi banyak orang, langkah tersebut dapat menjadi titik balik menuju kehidupan yang lebih memuaskan.

Video Pilihan dari INFOBRAND TV
DISCLAIMER
Media INFO OPPORTUNITY tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan Kerjasama bisnis.

Member of:

Supported By: