Brand Kecantikan Lokal Semakin Percaya Diri Hadapi Persaingan Global
INFO OPPORTUNITY.ID-Industri kecantikan lokal Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Munculnya banyak brand baru membuat pasar semakin dinamis, baik dari sisi produksi maklon maupun kehadiran brand internasional seperti skincare Korea. Namun, para pendiri brand lokal sepakat bahwa kondisi ini bukanlah ancaman, melainkan tanda bahwa pasar kecantikan Indonesia semakin berkembang.
Founder BLP Beauty, Lizzie Parra, menegaskan pentingnya setiap brand untuk menjaga jati diri.
“Kita nggak perlu sibuk membandingkan diri dengan brand lain. Yang penting adalah bagaimana caranya kita bisa lebih baik dari versi kita sebelumnya. Inovasi itu penting, tapi jangan sampai keluar dari DNA brand,” ujarnya.
Sementara itu, Vanny Adelina, Founder Guéle, menekankan pentingnya kolaborasi dan persaingan sehat di antara brand lokal.
“Kita ingin menunjukkan bahwa brand lokal Indonesia itu bagus dan bisa bersaing hingga pasar global termasuk dengan skincare Korea. Dengan semangat kemerdekaan, kita bisa membuat perempuan Indonesia lebih percaya diri dengan keunikan mereka masing-masing,” jelasnya.
Senada dengan itu, Achmad Nurul Fajri, Founder LUXCRIME, menyoroti pentingnya kebebasan berekspresi dalam membangun brand.
“Sebagai brand founder, kita harus bebas berkarya sesuai identitas masing-masing, tanpa tekanan untuk mengikuti orang lain. Dari 2015 sampai 2025 banyak tantangan, tapi brand lokal terbukti bisa bertahan. Tentu kita tetap butuh dukungan dari masyarakat, media, retailer, hingga pemerintah,” katanya.
Di sisi lain, brand baru juga merasakan manfaat dari ekosistem yang telah dibangun lebih dulu. Dhika Himawan, Founder parfum Rahasia Beauty, mengungkapkan rasa optimisnya.
“Saya merasa merdeka karena ada benchmark yang bisa dicontoh. Kehadiran marketplace khusus brand lokal seperti Sociolla sangat membantu, sehingga brand baru tidak takut untuk masuk. Semoga ke depan semakin banyak brand lokal yang berani membuat gebrakan,” ujarnya.
Data internal Sociolla menunjukkan tren positif bagi brand kecantikan lokal. Hingga pertengahan 2025, brand lokal menyumbang 57 persen kontribusi di ekosistem omnichannel Sociolla, atau lebih dari 240 brand, meningkat tajam dibandingkan hanya 10 brand pada 2015. Pertumbuhan signifikan terjadi di kategori skincare dan makeup, sementara seluruh produk parfum yang dijual di platform tersebut kini berasal dari brand lokal.