Berawal dari Kegemaran Sang Istri yang Membuahkan Hasil

Bisnis usaha roti diprediksi mengalami peningkatan tiap tahun. Ini terbukti dari apa yang dirasakan oleh Direktur Roti Kopi atau Ropi, Ahmad Reza Kurnia Rahman sejak tahun 2012 silam.  

Pria yang bergelut dalam bisnis waralaba ini mengaku, sejauh ini dirinya telah memiliki 70 outlet lebih yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam sebulan, dirinya menargetkan ada pertambahan outlet dengan sistem waralaba. Jika sebelumnya hanya menyasar di wilayah Jawa dan Sumatra, saat ini dirinya melebarkan sayap hingga ke Makasar, Manado, Pontianak, Balikpapan, Samarinda, Batam hingga Bangka Belitung.

“Bisnis ropi di tahun mendatang memiliki prospek yang sangat bagus. Apalagi, pertumbuhan masyarakat untuk konsumsi roti kopi mengalami peningkatan,” jelas pria yang akrab disapa Reza “Ropi”.

Segmen konsumen yang dibidik Ropi dengan kompetitor yang lain juga sangat berbeda. Jika yang lain berlomba membidik lokasi outlet di Kawasan Stasiun, Bandara hingga Mall. Namun, berbeda dengan strategi yang diterapkannya. Dirinya lebih memilih kawasan perumahan padat penduduk, rumah toko dekat sekolah, atau lokasi usaha yang dekat dengan rumah sakit guna menjajakan produk olahannya.

Harga yang ditawarkan juga sangat murah yakni Rp 7 Ribu untuk satu roti dan Rp 12 Ribu untuk dua roti. Cukup terjangkau untuk semua kalangan.

“Memang ya, margin dari bisnis roti ini sangat lumayan. Bisa sampai setengahnya. Sehingga, kami tidak mengambil banyak keuntungan terlalu banyak. Jadi, harga bisa ditekan serendah mungkin,” jelasnya.

Menurutnya, siapa saja bisa membuka usaha toko roti. Tidak dibutuhkan keahlian atau skill khusus terutama dalam mengolah adonan roti. Karena semua roti bikinannya sudah dalam bentuk frozen yang tinggal diberikan toping krim lalu dioven di outlet.

Mengenai luasan outlet, Ropi mengaku, juga tak membutuhkan luasan yang lebar. Cukup 3×5 sudah cukup untuk membuka outlet Ropi atau Roti Kopi.

“Managemen yang simple dan sistem yang sudah ada dari pusat, membuat para mitra merasa dimudahkan dalam mengelola outlet,” ungkapnya.

Ropi mengungkapkan, saat ini waralaba yang dibangunnya tersebut telah memiliki Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW) yang pertama diberikan oleh Kementerian Perdagangan dengan nomor PB-UMKU 91200015321890000001 untuk kategori roti kopi.

Terkait dengan sistem kerjasama, Ropi menjelaskan, pemilik modal menyetorkan modal awal kepada sebesar Rp 120 Juta untuk wilayah Pulau Jawa. Sedangkan, di luar Pulau Jawa senilai Rp 130 Jutaan. Ini digunakan untuk renovasi tempat, kitchen equipment, freezer, oven, peralatan, bahan baku awal, plang, spanduk, dan lain sebagainya.

“Nantinya juga ada training dan cara marketing yang kami pandu,” katanya.

Cikal bakal Roti Kopi Pendiri roti kopi, Ahmad Reza Kurnia Rahman atau akrab disapa Reza Ropi ini mengaku, dari kegemaran sang istri yang sangat suka dengan jenis coffee bun. Akhirnya ia membuka satu toko kecil Roti Ropi di bilangan Bekasi.

 

Tak disangka, ternyata banyak yang suka dengan Roti produksi Reza. Dari toko kecil, banyak yg tertarik untuk dibukakan kemitraan.

Dari sinilah, terus berkembang di wilayah Jawa, Sumatra, Makasar, Manado, Pontianak, Balikpapan, Samarinda, Batam hingga Bangka Belitung. Sejauh ini, sudah ada puluhan outlet yang dibuka dengan sistem waralaba.

“Memang dalam menjalankan bisnis harus terus berproses dan belajar. Tidak mudah putus asa dan mempelajari perkembangan. Disitulah, jiwa wirausaha terus diasah untuk menghasilkan keberhasilan,” katanya.

 

Video Pilihan dari INFOBRAND TV
DISCLAIMER
Media INFO OPPORTUNITY tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan Kerjasama bisnis.

Member of:

Supported By: