Ayree: Bangkit dari Kegagalan, Menjadi Brand Skincare Lokal yang Tumbuh Berkat Marketplace & Media Sosial

INFO OPPORTUNITY.ID-Tidak dapat dipungkiri, media sosial dan marketplace kini menjadi kunci penting dalam tumbuhnya bisnis lokal di Indonesia. Pola belanja masyarakat yang bergeser ke ranah digital membuka peluang besar bagi para pelaku usaha, termasuk di sektor kecantikan. Kisah inilah yang dialami Ayue Rianti, pendiri Ayree, brand skincare lokal yang bertumbuh melalui strategi cerdas di platform digital.

Awal Mula: Dari Jual Produk Anak hingga Banting Setir ke Skincare

Sebelum dikenal sebagai pendiri brand skincare, Ayu memulai usahanya dengan menjual produk anak-anak di Shopee. Semua dikerjakan sendiri—mulai dari memotret produk, membalas chat pelanggan, hingga mengirim pesanan. Hasilnya cukup menggembirakan dan membuatnya mantap meninggalkan pekerjaannya di bidang perbankan pada 2018 untuk fokus berwirausaha.

Namun, perjalanan itu tidak mulus. Usaha pertamanya kandas. Meski begitu, Ayu tidak menyerah. Ketika sang kakak mengajaknya kembali memulai usaha, Ayu melihat kesempatan baru: memahami perilaku belanja konsumen perempuan di ranah digital, terutama kebutuhan perawatan kulit.

IBOS Expo 2026

Riset Setahun, Modal Rp 100 Juta, dan Lahirnya Brand Ayree

Belajar dari pengalaman sebelumnya, Ayu memulai dengan riset mendalam dan meracik formulasi produk selama hampir satu tahun. Upaya ini berbuah pada berdirinya Ayree by Ayrianti di tahun 2021.

Untuk memulai produksi, Ayu menggelontorkan modal lebih dari Rp 100 juta. Produksi dilakukan secara maklon di pabrik Jawa Barat, dengan standar mutu pengujian dan sertifikasi halal. Dalam satu batch produksi, Ayree bisa menghasilkan hingga 10.000 produk.

Penjualan pun meningkat melalui Shopee hingga 2.000–3.000 produk per bulan. Kini Ayree telah memiliki lebih dari 50 varian skincare dan body care, mulai dari moisturizer, sunscreen, niacinamide dan retinol serum, toner, hingga saffron face mist, dengan harga di kisaran Rp 75.000 – Rp 175.000.

IBOS Expo 2026

Strategi Marketing: Live Selling, Membership, dan Promosi Agresif

Memasuki persaingan ketat industri kecantikan lokal, Ayu memilih strategi yang adaptif. Salah satunya adalah live selling setiap hari, mulai pukul 07.00 hingga 23.00 WIB. Dalam satu sesi, puluhan produk bisa langsung terjual.

Selain itu, Ayree juga menawarkan:

  • Promosi produk gratis

    IBOS Expo 2026
  • Membership pelanggan setia dengan belanja minimal Rp 250.000

  • Program Harbolnas sebagai langkah menjaga momentum penjualan akhir tahun

Dengan diversifikasi produk dan strategi pemasaran digital, Ayu menargetkan pertumbuhan penjualan hingga 20% tahun ini. Meski tantangan semakin berat, optimisme tetap ia pegang."Tantangan tahun ini cukup berat, tapi kami tetap optimistis," ujar Ayu.

IBOS Expo 2026

Kisah Ayree menunjukkan bahwa keberhasilan bisnis bukan hanya soal produk yang bagus, tetapi juga keberanian beradaptasi, membaca pasar, dan memaksimalkan media digital. Dari kegagalan hingga bangkit kembali, perjalanan Ayree menjadi contoh bagaimana brand lokal bisa tumbuh di tengah persaingan industri kecantikan yang kian ketat.

Marketplace memberi panggung, media sosial memberi suara—dan Ayree membuktikan keduanya bisa menjadi kunci keberhasilan.

Video Pilihan dari INFOBRAND TV
DISCLAIMER
Media INFO OPPORTUNITY tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan Kerjasama bisnis.

Member of:

Supported By: