8 Tahun Berdiri, Ayam Gepuk Pak Gembus Tembus Mitra Hingga Pasar Asia
Delapan tahun sudah usia Ayam Gepuk Pak Gembus. Berbagai lika-liku dalam bisnis restoran telah dijalani oleh Ridho Nurul Adityawan. Saat ini Ayam Gepuk Pak Gembus telah menembus hingga pasar Asia-Tenggara.
Semuanya di awali sekitar tahun 2013, saat Ridho memulai banting setir menjadi pengusaha. Dengan mengumpulkan modal awal Rp 19 juta, Ia kemudian perlahan mampu mengambil hati para pecinta pedas.
"Saya sebelumnya memang karyawan swasta dan saya melihat belum ada produk Indonesia pada makanan, khususnya ayam. Jadi saya lihat ini menjadi peluang. Karena memang lidah orang Indonesia pasti suka pada makanan lokal,”ujarnya.
Rido mengisahkan bahwa sekitar tahun 2013, ia banting setir menjadi pengusaha, dengan modal awal sekitar Rp19 juta saja. Modal itu adalah tabungannya yang disisihkan dari gaji sebagai karyawan selama 3,5 tahun bekerja.
Ia lalu mendirikan warung "Ayam Gepuk Pak Gembus” di Jalan Pesanggrahan, Jakarta Barat. Saat itu, warung kaki lima tersebut hanyalah tenda seukuran 3x3 meter saja. Dan, dia memasak dan melayani pembelinya sendiri.
Semenjak itu, berbagai lika-liku usaha ini dijalaninya hingga sukses menjadi sebuah resto Ayam Gepuk Pak Gmebus yang menawarkan sajian ayam sambal. "Sudah 700-an lebih gerai ya, termasuk di Malaysia dan Singapura. Kedepan akan ada di Hongkong dan Taiwan," kata Rido.
Sebagai wujud syukur, Ridho beberapa bulan yang lalu menggelar syukuran Bersama komunitas ojek online, kaum dhuafa dan masyarakat umum.
Rasa syukur ini juga ia wujudkan dalam rangka merayakan keberhasilan mereka lolos dari badai pandemi yang memukul sektor usaha makanan. Namun dengan adaptasi yang cepat, itu tak membuat usaha Ayam Gepuk Pak Gembus gulung tikar.
"Tidak ada pengurangan karyawan. Kami melakukan berbagai inovasi dengan memanfaatkan penjualan secara online,” imbuhnya.
Maka dia berharap, para pelaku UMKM mampu bersaing dengan produk luar. Sehingga roda ekonomi di Indonesia dapat bergulir dengan cepat.
