35 Tahun Berdiri, Resto ini Terus Berkibar di Tengah Persaingan yang Ketat

Pringsewu secara resmi telah mengadopsi konsep bisnis franchise untuk lini usaha Restoran Taman Pringsewu dan Mie Pasar Baru Jakarta di bawah naungannya.

Grup restoran yang telah berdiri sejak 35 tahun lalu tersebut membuka diri untuk peluang kemitraan kepada calon investor dari kalangan umum untuk turut mengelola restoran di bawah merek dagangnya dengan sistem jejaring.

Penerapan konsep franchise dilakukan untuk memperkuat pelebaran jaringan outlet restonya ke berbagai wilayah.

Direktur Utama Pringsewu Group, Bambang Riyadi mengatakan, bisnis perusahaan selama ini dijalankan dengan sistem kemitraan penyertaan modal untuk kalangan terbatas saja sebagai investor.

Hanya saja, pola ini dirasa terlalu berat untuk perluasan sayap bisnis mengingat biaya investasi pembukaan cabang baru dan pengelolaannya cukup besar. Sementara, modal dari investor juga tidak bisa dibilang tak terbatas.

"Selama ini kami cenderung konservatif dalam berbinis. Namun, jika ingin membuka beberapa cabang sekaligus, modal investasinya tentu sangat berat. Maka itu, kami berpikir untuk mulai franchise, itu pilihan yang paling relevan," kata Bambang,

Pihaknya optimistis konsep baru kemitraan ini bisa menunjang visi perluasan cabang Pringsewu Group secara lebih lebar.

Apalagi, dengan pengalaman 35 tahun, bisnis Pringsewu Group diyakininya akan mampu membawa profit secara stabil untuk para investor. Tingkat revenue secara umum disebutnya cukup stabil dengan kecenderungan grafik terus menanjak.

Adapun saat ini, jaringan Pringsewu Resto telah memiliki 13 cabang di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Selain itu, Pringsewu Group juga memiliki kekhasan tersendiri dari sisi layanan, produk maupun brand dengan standarisasi yang terjaga. Brand yang dimilikinya sudah terdaftar paten dengan mengantongi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Kinerja keuangan berdasar hasil audit juga berstatus Wajar Tanpa Pengecualian.

"Dilihat dari usia merk dan manajemen, tidak perlu dipertanyakan lagi. Tidak mudah memertahankan bisnis hingga 35 tahun. Artinya, dengan persaingan bisnis yang luar biasa, bendera usaha Pringsewu masih sanggup berkibar," kata Bambang.

Pihaknya mematok Franchisee Fee Rp 250 juta (5 tahun) untuk Pringsewu Resto dan Rp 150 juta untuk Mie Pasar Baru. Paket investasinya ditawarkan sebesar Rp 1,25 miliar hingga Rp 1,75 miliar untuk Pringsewu Resto dan Rp 500 juta untuk Mie Pasar Baru,mencakup biaya kemitraan, peralatan dan bahan baku (di luar tanah dan bangunan). Payback periode dijanjikan bisa dinikmati investor mulai 15-30 bulan.

Herry Khusnawan, Kepala Tim Franchise Pringsewu Group mengatakan, franchisee akan mendapatkan pre operational support, training sumber daya, administrasi keuangan dan marketing.

Selain itu, setiap tiga bulan juga dilakukan monitoring dan pendampingan operasional untuk menjaga standar usaha.

"Tahun depan, kami menarget ada 6-8 franchisee yang bergabung. Potensinya di banyak daerah, misalnya luar Jawa masih sangat besar," kata dia

 

 

Video Pilihan dari INFOBRAND TV
DISCLAIMER
Media INFO OPPORTUNITY tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan Kerjasama bisnis.

Member of:

Supported By: