IKEA Indonesia Perkuat Komitmen Dukung Produsen Lokal, Produk Buatan Indonesia Tembus 60 Negara
INFO OPPORTUNITY.IDSejak membuka toko pertamanya di Alam Sutera pada tahun 2014, IKEA Indonesia telah menunjukkan komitmen kuat untuk tumbuh bersama produsen lokal. Di bawah naungan PT DFI Retail Nusantara Tbk, perusahaan ritel asal Swedia ini terus memperluas kolaborasi dengan para pengusaha manufaktur dalam negeri guna menghadirkan produk berkualitas tinggi yang tak hanya dinikmati konsumen di Indonesia, tetapi juga masyarakat di berbagai negara.
Managing Director IKEA Indonesia Charlie Landale menegaskan, kolaborasi dengan pemasok lokal merupakan bagian penting dari strategi bisnis berkelanjutan yang memungkinkan perusahaan dan mitra tumbuh berdampingan.
“Hingga saat ini, IKEA bekerja sama dengan 17 pemasok lokal yang secara aktif memproduksi berbagai produk berlabel ‘Produk Buatan Indonesia’. Produk-produk tersebut tidak hanya dijual di toko IKEA Indonesia, tetapi juga menjadi bagian dari koleksi IKEA yang dinikmati di lebih dari 60 negara, di mana lebih dari 500 toko IKEA beroperasi. Beberapa di antaranya bahkan menjadi favorit di berbagai negara, seperti keranjang rotan BUKSBO, mainan boneka DJUNGELSKOG, dan sofa tempat tidur NYKIL,” ungkapnya pada acara di IKEA Alam Sutera, Tangerang (4/11).
Kolaborasi ini, lanjut Charlie, telah memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan ekspor produk buatan Indonesia. Tak hanya memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global IKEA, kemitraan tersebut juga berperan dalam membuka lapangan kerja dan mengembangkan keterampilan tenaga kerja lokal di berbagai sektor industri.
Apresiasi dari Pemerintah Indonesia
Komitmen IKEA dalam mendukung produsen lokal turut mendapat apresiasi dari pemerintah. Adie Rochmanto Pandiangan, Staf Ahli Menteri Bidang Pendalaman, Penyebaran, dan Pemerataan Industri, Kementerian Perindustrian RI, menyebut langkah IKEA sebagai investasi strategis yang membantu pengrajin lokal mengadopsi standar kualitas global.
“Kami mengapresiasi IKEA yang melibatkan pemasok lokal dalam pembuatan produknya. Upaya ini memperkuat kemampuan sumber daya lokal, menciptakan tenaga kerja yang lebih terampil dan berdaya saing global. Kami mendukung penuh komitmen IKEA untuk terus meningkatkan nilai ekspor produk buatan Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai basis manufaktur global yang kuat dan berkelanjutan,” ujar Adie.
Senada, Iqbal Shoffan Shofwan, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan RI, menilai kemitraan antara IKEA dan pemasok lokal berperan penting dalam memperluas jangkauan produk Indonesia di pasar internasional.
“Kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan daya saing produk Indonesia, tetapi juga memperkuat citra positif di mata konsumen global. Langkah IKEA sejalan dengan prioritas Kementerian Perdagangan dalam memperluas akses pasar global bagi produk unggulan Indonesia,” jelasnya.
Iqbal menambahkan, sejak IKEA hadir pada 2014, kontribusi produk Indonesia di jaringan ritel IKEA global meningkat signifikan. “Jika dulu baru 1,5%, kini sudah mencapai hampir 8%. Kami menargetkan agar produk Indonesia bisa menembus 12% pada tahun 2026,” ujarnya optimistis.
Dukungan terhadap produsen lokal Indonesia juga mendapat sambutan positif dari Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Daniel Blockert. Ia menilai inisiatif IKEA Indonesia sebagai wujud nyata kepercayaan terhadap kemampuan industri furnitur dan kerajinan lokal.
“Kami melihat langsung bagaimana industri furnitur Indonesia berkomitmen terhadap keberlanjutan dan standar kualitas global. Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat hubungan dagang antara Swedia dan Indonesia, tetapi juga membuka peluang pertukaran pengetahuan, peningkatan kapabilitas industri, dan perluasan ekspor produk Indonesia ke pasar Eropa,” kata Daniel.
IKEA Indonesia menyadari bahwa menjalankan bisnis di tengah dinamika global memerlukan adaptasi dan ketangkasan dari semua pihak. Karena itu, perusahaan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dan mitra industri untuk meningkatkan daya saing nasional.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan berkelanjutan dari Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, serta Kedutaan Besar Swedia di Indonesia. Sinergi lintas sektor inilah yang memungkinkan kami terus tumbuh bersama industri nasional dan memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu basis manufaktur global IKEA,” ujar Charlie Landale.
Selain bermitra dengan produsen berskala industri, IKEA juga berkomitmen memberdayakan pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) serta komunitas lokal melalui program Teras Indonesia. Sejak diluncurkan pada 2017, program ini telah memberikan ruang bagi lebih dari 1.000 UMKM binaan untuk memasarkan produknya di area toko IKEA Indonesia tanpa dipungut biaya.
Program ini menjadi salah satu bentuk nyata dukungan IKEA terhadap ekonomi kreatif dan kemandirian pengusaha lokal, sekaligus memperkuat ekosistem bisnis yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.