Fenomena Boneka Labubu di Bali: Diburu Reseller, Dijual Kembali Hingga Tiga Kali Lipat

INFO OPPORTUNITY.ID– Puluhan kotak kertas tertata rapi di depan toko Pop Mart di Mall Beachwalk, Kuta, Badung, Bali. Di dalamnya tersimpan boneka Labubu—boneka monster berbulu yang tengah viral dan jadi incaran para kolektor maupun pebisnis jasa titip (jastip).

Salah satu sosok yang menarik perhatian adalah Winston Alvin (29), seorang pemuda asal Jakarta yang telah mengamankan 42 kotak berisi masing-masing enam boneka Labubu. Setiap kotak dijual resmi seharga Rp 1,4 juta. Artinya, dalam sekali belanja, Winston merogoh kocek hampir Rp 60 juta.

“Sejak Kamis (6/6/2025) kemarin saya beli 100 box. Ini ada 42 kotak. Semuanya sudah dipesan orang,” ujar Winston.

Namun, Winston bukan sekadar penggemar boneka. Ia adalah reseller yang memanfaatkan momen ini untuk meraup keuntungan. Setiap paket enam boneka ia jual kembali dengan harga Rp 3,4 juta hingga Rp 4 juta, tergantung varian dan permintaan pasar. Pembeli utamanya berasal dari luar negeri seperti China, Amerika Serikat, dan Hong Kong.

Untuk mendapatkan boneka-boneka tersebut, Winston tak bergerak sendiri. Ia menyewa jasa joki—orang-orang yang dibayar antara Rp 1 juta hingga Rp 2 juta per orang—untuk mengantre di Pop Mart. Pasalnya, aturan toko hanya memperbolehkan satu orang membeli satu boneka.

“Kalau beli satuan susah lakunya. Yang isi enam ini lebih gampang dijual. Kebanyakan pembelinya orang luar negeri,” ungkapnya.

Fenomena serupa juga dilakukan reseller lain seperti Agus WM dan Eva Sarifah. Mereka memburu boneka Labubu varian khusus seperti versi Let's Checkmate seharga Rp 369 ribu, lalu menjualnya kembali Rp 600 ribuan. Boneka edisi khusus seperti Labubu V3 Big Into Energy yang resmi dijual Rp 1,4 juta, dijual Agus seharga Rp 3,2 juta. Dari tiga boneka V3 yang berhasil didapatkan lewat bantuan tiga joki, Agus mengantongi keuntungan bersih Rp 9,6 juta.

Menurut Agus, biaya joki sangat bergantung pada tingkat kesulitan mendapatkan boneka. “Kalau antreannya panjang dan bonekanya langka, bayar joki bisa sampai Rp 1 juta,” jelasnya.

Boneka Labubu kini bukan hanya mainan, tapi telah menjelma menjadi komoditas bisnis yang menjanjikan. Permintaan tinggi dari kolektor mancanegara, terbatasnya stok, dan tingginya nilai jual kembali membuat boneka ini menjadi ladang cuan bagi para pebisnis jastip.

Video Pilihan dari INFOBRAND TV
DISCLAIMER
Media INFO OPPORTUNITY tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan Kerjasama bisnis.

Member of:

Supported By: