Elon Musk Tidur di Kantor: Ambil Alih Penjualan Tesla di Tengah Krisis Global

INFO OPPORTUNITY.ID-CEO Tesla, Elon Musk, kembali menjadi sorotan dunia. Setelah sebelumnya dikenal rela tidur di lantai pabrik untuk mendorong produksi, kini Musk dikabarkan tidur di kantor penjualan Tesla sebagai simbol keterlibatan langsung dalam upaya mengangkat kembali kinerja penjualan perusahaan—terutama di pasar Amerika Utara dan Eropa.

Langkah ekstrem ini muncul setelah Musk memecat Omead Afshar, mantan kepala stafnya yang bertanggung jawab atas penjualan di dua wilayah utama tersebut. Dalam kondisi transisi kepemimpinan dan penurunan performa penjualan, Musk dilaporkan langsung mengambil alih kendali divisi penjualan, sebagaimana diwartakan oleh Electrek.

Dari Masalah Produksi ke Tantangan Penjualan

Di masa lalu, Tesla menghadapi tantangan untuk memenuhi permintaan pasar karena keterbatasan produksi. Elon Musk bahkan pernah menyatakan bahwa ia “tidur di lantai pabrik” demi memastikan produksi berjalan optimal.

Namun kini, tantangan Tesla berubah. Kapasitas produksinya telah melampaui permintaan, dengan pabrik-pabrik global hanya beroperasi sekitar 50% dari kapasitas maksimal. Sementara itu, angka penjualan terus menurun, ditambah dengan meningkatnya kritik terhadap Musk—baik karena pernyataan kontroversialnya di media sosial maupun keterlibatannya dalam isu-isu politik.

Masalah Internal dan Kompetisi Eksternal

Pada kuartal pertama 2025, Tesla menyebut pergantian model Y sebagai alasan turunnya produksi. Namun laporan keuangan kuartal kedua yang akan segera dirilis diprediksi tidak jauh lebih baik. Alasan tersebut pun dinilai tak lagi relevan.

Pecatnya Afshar diyakini sebagai bentuk ketidakpuasan Musk terhadap performa tim penjualan. Sementara itu, Tom Zhu, eksekutif Tesla asal Tiongkok yang pernah memimpin pembangunan Gigafactory Shanghai—pabrik Tesla paling efisien saat ini—akan kembali mengurusi sisi manufaktur di Amerika Utara dan Eropa.

Tom Zhu sempat memegang peran besar dalam operasi global Tesla hingga akhir 2022, namun memilih kembali fokus ke pasar China pada 2024. Kini, di tengah performa penjualan yang menurun di China, Zhu kembali diandalkan dalam aspek produksi global.

Tesla di Tengah Ketatnya Persaingan dan Krisis Kepercayaan

Penjualan Tesla di China, pasar kendaraan listrik terbesar dunia, juga mengalami penurunan signifikan. Hingga pertengahan 2025, penjualan Tesla tercatat turun 22.000 unit dibanding periode yang sama tahun lalu—meskipun telah didorong dengan peluncuran Model Y terbaru dan diskon besar-besaran.

Elon Musk kini menghadapi tantangan berat: memulihkan kepercayaan pasar, meningkatkan penjualan, dan menstabilkan operasional Tesla—sekaligus tetap menjalankan tanggung jawabnya sebagai CEO di berbagai perusahaan lain seperti SpaceX, X (dulu Twitter), xAI, Neuralink, hingga The Boring Company. Bahkan, Musk dikabarkan tengah merintis partai politik baru di Amerika Serikat.

Keterlibatan langsung Musk di kantor penjualan ini bukan hanya upaya untuk mendongkrak kinerja, tetapi juga menjadi simbol kuat bahwa Tesla sedang memasuki babak baru: dari pertumbuhan eksplosif ke fase konsolidasi dan pemulihan.

Video Pilihan dari INFOBRAND TV
DISCLAIMER
Media INFO OPPORTUNITY tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan Kerjasama bisnis.

Member of:

Supported By: