Dari Camilan Legendaris ke Bisnis Modern: Orong-Oring Tawarkan Kesempatan Jadi Reseller

INFO OPPORTUNITY.ID– Siapa sangka, jajanan tradisional khas Medan bernama orong-orong kini hadir dalam kemasan kekinian dan menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Makanan ringan yang sudah lama dikenal oleh masyarakat ini berhasil dikemas ulang menjadi produk bernilai ekonomi tinggi oleh dua sahabat asal Medan, Windi Septia Dewi dan Vanessa Harahap.

Melalui brand Orong-oring, keduanya membawa jajanan legendaris ini tampil lebih modern tanpa menghilangkan kelezatan dan ciri khasnya. Tekstur renyah, rasa gurih yang pas, serta kemasan praktis dengan sistem zipper menjadi daya tarik tersendiri, baik untuk camilan harian maupun oleh-oleh khas Medan.

“Kami ingin menghadirkan orong-orong dalam versi yang lebih higienis dan mudah dinikmati. Orong-oring ini tidak keras dan tetap garing meski tidak langsung habis dikonsumsi, karena bisa ditutup kembali,” ujar Windi dalam keterangannya.

Diluncurkan pada Maret 2017 oleh produsen lokal Teri Bajak Medan, Orong-oring hadir dalam dua varian kemasan: Mini Size (100 gram) seharga Rp15 ribu dan Big Size (250 gram) seharga Rp25 ribu. Harga yang terjangkau ini membuka peluang bagi siapa saja yang tertarik memasarkan produk tersebut ke pasar yang lebih luas.

“Kami membuka kesempatan untuk siapa pun yang ingin menjadi distributor atau reseller. Peluangnya sangat terbuka, terutama untuk menjangkau pasar di luar Medan,” tambah Vanessa.

Dengan potensi pasar yang luas dan tren masyarakat yang kembali mengapresiasi produk-produk lokal, Orong-oring menjadi contoh nyata bagaimana makanan tradisional bisa menjadi ladang bisnis yang menguntungkan. Tak hanya mempertahankan cita rasa masa lalu, tapi juga membuka peluang ekonomi di masa kini.

Video Pilihan dari INFOBRAND TV
DISCLAIMER
Media INFO OPPORTUNITY tidak bertanggungjawab atas segala bentuk transaksi yang terjalin antara pembaca, pengiklan, dan perusahaan yang tertuang dalam website ini. Kami sarankan untuk bertanya atau konsultasi kepada para ahli sebelum memutuskan untuk melakukan Kerjasama bisnis.

Member of:

Supported By: